Artikel : Permasalahan Ekonomi Makro Dalam Hal Pengangguran

Artikel Permasalahan Ekonomi Makro


Permasalahan Ekonomi Makro Dalam Hal Pengangguran
Pengangguran adalah sebuah istilah yang diberikan kepada orang-orang pada usia produktif/usia kerja yang tidak memiliki pekerjaan, orang yang sedang mencari pekerjaan, atau orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu/tidak memperoleh pekerjaan yang layak.
Pengangguran bukanlah masalah yang baru bagi indonesia. Karena di setiap negara masalah ini pasti menjadi isu utama yang harus diselesaikan secepatnya oleh pemerintah, dan bahkan disaat kampanya capres cawapres masalah pengguran selalu menjadi topic utama. Pengangguran merupakan salah satu cermin dari pencitraan kondisi kesejahteraan suatu negara. Hal ini untuk membuktikan apakah program perekonomian dan kesejahteraan social yang dicanangkan pemerintah behasil tidaknya.
Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat. Sehingga sangat sulit untuk menemukan solusi yang tepat.
Hal inilah yang membuat saya tertarik untuk membahas masalah ini. Karena saya yakin tidak ada satu masalahpun yang tidak bisa diselesaikan. Sehingga mendorong saya untuk menganalisis secara lebih dalam sebenarnya apa yang menyebabkan pengangguran terus-menerus bertambah tanpa ada solusi yang benar-benar tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam paper saya ini akan dijelaskan  secara mendalam mengapa pengangguran sulit untuk diatasi, apa penyebabnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap ekonomi, kehidupan social, serta pendidikan di indonesia.
Artikel Terkait : Permasahan Ekonomi Makro
Artikel Terkait : Ketenagakerjaan
 
A.      Penyebab terjadinya pengangguran.
Pengangguran terjadi karena berbagai macam factor sehingga cukup sulit untuk dikendalikan. Seandai pengangguran terjadi akibat satu factor saja, maka pemerintah akan lebih mudah dalam memberantasnya.
Berikut factor-faktor  yang menyebabkan menyebarnya pengangguran.
1.       Terbatasnya lapangan kerja sementara Tingginya jumlah penduduk.
2.       Pendidikan dan keterampilan yang rendah.
3.       Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja.
4.       Teknologi yang semakin modern.
5.       Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan menerapkan sistem pegawai kontrak (outsourcing).
6.       Adanya pemutusan kerja dari perusahaan
7.       Pemulangan TKI ke Indonesia.
8.       Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
9.       Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain.
Factor-faktor  diatas hanya sebagian dari banyak factor yang menyebabkan pengangguran, factor-faktor tersebut adalah factor yang sangat berpengaruh terhadap pengangguran.

B.     Dampak –  dampak pengangguran
1.    Dampak pengangguran terhadap perkonomian.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan yang seharusnya. Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Oleh karena itu, pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun  sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Selanjutnya pengangguran juga akan menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
Selain itu pengangguran akan menyebabkan Kemiskinan. kemiskinan terjadi karena ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kabutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, pakaian dan lain – lain. Ketidakmampuan ini disebabkan kerana tidak adanya sumber penghasilan dari  anggota keluarga akibat dari menganggur atau tidak bekerja sehingga sulit untuk membeli atau mencukupi kehidupan sehari – hari.

2.    Dampak pengangguran bagi kehidupan social.
Selain dampak pengangguran terhadap perekonomian, pengangguran juga berdampak pada kehidupan social yaitu berkembangnya kejahatan serta premanisme dimana-mana. Keadaan terdesak karena tidak ada uang dan tidak ada pekerjaan atau jalan yang baik untuk mencari uang atau penghasilan menimbulkan pikiran buruk bagi seseorang melakukan apapun untuk memenuhi hidupnya meskipun perbuatan itu adalah perbuatan tidak terpuji atau membahayakan orang lain termasuk merampok, membunuh, dan sebagainya.
3.    Dampak pengangguran terhadap pendidikan
Dampak pengangguran terhadap pendidikan sebenarnya penyebabnya adalah sama dengan dampak-dampak pengangguran di sector-sektor lain seperti social dan ekonomi yaitu tidak adanya pemasukan atau penghasilan tetap dari suatu keluarga sehingga mereka tidak mampu untuk membiayai putra putri mereka dalam melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan sampai putus sekolah atau bahkan tidak menginjak sistem pendidikan samasekali sehingga melahirkan anak bangsa yang buta huruf, yang menjadi calon pekerja yang tidak memiliki kemampuan dibidang materi ataupun tidak memiliki bakat atau keterampilan dibidang-bidang usaha tertentu.
Selain akibat kekurangan biaya, banyaknya pengangguran dari kalangan terpelajar seperti para lulusan sarjana yang tidak memperoleh pekerjaan atau menganggur membuat masyarakat awam berfikir bahwa para sarjana saja nganggur apalagi yang tidak, sehingga masyarakat berpendapat bahwa jadi sarjana sama saja dengan jadi orang biasa karena akhir-akhirnya juga menjadi pengangguran. Dengan pendapat ini maka masyarakat awam tidak tertarik untuk menyekolahkan putra putri mereka yang mengakibat banyaknya anak putus sekolah, anak jalanan yang menandakan rendahnya swadaya serta tingkat pendidikan masyarakat.
D.     Cara – cara untuk menghambat pengangguran
Pengangguran di indonesia sudah hampir dikatakan tidak mungkin bisa untuk diatasi lagi, karena dengan semakin bertambahnya pertumbuhan penduduk dan tingkat usia kerja sementara tingkat pertumbuhan lapangan kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk yang ada. Tetapi jika pemerintah bersungguh-sungguh dalam memfokuskan diri dngan masalah dan solusi pengangguran dalam negeri maka semuanya tidak ada yang tidak mungkin. Selama ini pemerintah telah  menerapkan berbagai macam usaha untuk mengurangi kapasitas pengangguran dalam negeri tetapi tidak dikontrol atau dikelola dengan baik oleh pemerintah sehingga usaha-usaha yang dilakukan tersebut hanya menguntungkan pihak-pihak golongan menengah keatas atau tidak sesuai dengan sasaran yang seharusnya ditujukan untuk golongan menengah kebawah.
Misalnya beberapa usaha nyata yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengangguran.
Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat (KUR)  Merupakan  Kredit yang diberikan pemerintah kepada segmen mikro/kecil, menengah, dan koperasi yang layak untuk modal kerja dan/atau kredit investasi melalui pola pembiayaan secara langsung maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Kredit. Sebenarnya dengan program ini diharapkan rakyat miskin dapat lebih mandiri dan menjalankan usaha bagi kesejahteraan hidup.
Namun nyatanya, usaha tersebut tidak bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Dana tersebut hanya bisa dimanfaatkan pleh orang-orang yang bisa dibilang cukup mampu. Sementara masyarakat kecil tidak bisa untuk memperolehnya karena tidak memiliki asset sebagai jaminan. Artinya, solusi/usaha ini tidak  mampu untuk membantu masyarakat yang benar2 miskin. 
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan sekolah menengah agar para putra putri bangsa setelah menjadi angkatan kerja setidaknya memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan sebagai pekerja.
Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Diharapkan rakyat miskin dapat memanfaatkan sarana ini guna mencapai pendidikan wajib 9 tahun.
PNPM Mandiri Pedesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM-Pedesaan atau Rural PNPM)— merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. PNPM Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998.
Khusus untuk PNPM ini saya tidak terlalu membahasnya karena saya kurang mengetahui perkembangan serta pengaruhnya bagi masyarakat.

No comments:

Post a Comment

P3K Tahap 3

https://youtu.be/dmcjx-zTSCQ