Contoh Makalah Tentang Masalah Kependudukan Yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Masalah
Kependudukan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup”. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan
para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan
yang terang benderang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami
khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa paper ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat
penulis harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersusah payah
membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan
dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT. Amin.
Jember, 31 Oktober 2016
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia adalah
negara yang mempunyai banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara. Jumlah penduduk Indonesia
berada pada urutan ke-3 di antara Negara-negara yang sedang berkembang (215,27
ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa). Dan
juga mendapat urutan ke-5 sesudah RRC, India, USSR, dan USA, sangat merasakan
dampaknya. Banyaknya jumlah penduduk berdampak positif dan negative. Dampak
positifnya adalah semakin banyaknya sumber daya manusia yang dapat mengabdikan
diri untuk memajukan Negara, tetapi dampak negatifnya adalah dapat memunculkan
masalah-masalah kependudukan akibat
kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya yang tidak
merata. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki
masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar
tidak terjadi ledakan penduduk. Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah
penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata.
Masalah-masalah
kependudukan dapat berdampak pada alam sekitar. Misalnya, kepadatan penduduk
dapat menyebabkan krisis air bersih. Air bersih yang digunakan sehari-hari
sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah
air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke
tahun. Meskipun 2/3 dari luas bumi berupa air, namun tidak semua jenis air
dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu, persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan
oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi,
ternak, dsb. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah
atau limbah yang dihasilkan. Hal ini mengakibatkan kurangnya kesediaan air
bersih.
Pencemaran
lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita.
Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan
ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri,
sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Salah satu faktor
yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap
menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan sampah.
Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk
begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal
tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana
lingkungan menjadi kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit
di kemudian hari.
Masalah lingkungan
hidup akhir-akhir ini telah dijadikan isu global terutama dua dekade terakhir.
Sehingga, baik pemerintah maupun masyarakat di
Negara-negara maju telah memberikan perhatian yang serius pada masalah
tersebut. dunia semakin menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam (natural
resources) yang hanya berorientasi ekonomi tidak hanya membawa efek positif
tetapi juga membawa efek negative.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah masalah kependudukan?
2.
Bagaimana keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan
hidup?
3.
Bagaimana cara menanggulangi masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan
hidup?
C.
Tujuan
tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah:
1.
Mengidentifikasi masalah-masalah kependudukan.
2.
Mengetahui keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan
hidup.
3.
Mengetahui penanggulangan
masalah-masalah kependudukan dengan llingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masalah – Masalah Kependudukan
Beberapa permasalahan
kependudukan, khususnya di Indonesia:
1. Demografis
a. Besarnya Jumlah
Penduduk (Over Population)
Telah disebutkan
sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat
terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan
keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010
mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah
penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah
penduduk Indonesia semakin bertambah.
Dari data yang saya
ambil dari Kabupaten Kepulaun Selayar akan mewakili jumlah penduduk Indonesia,
di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk di Kepualuan Kepulauan
Selayar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai
dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan,
ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai
penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan
negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.
Akan tetapi permasalahan kependudukan
terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak
dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik.
Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya
membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting
terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan
penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan
menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal
dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang
terkait dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran
sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua
hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian
yang sama demi keseimbangan alam.
Jumlah penduduk
yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek
lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas
dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia
tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan
guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.
b. Tingginya Tingkat
Pertumbuhan Penduduk
Terkait dengan
jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya.
Salah satunya adalah tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju
pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.
Semakin besar
persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini
tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan
semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai
sarana dan prasarana, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah
kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari
situlah muncul program KB dan kini ditangani oleh BKKBN.
Jika melihat grafik
di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin
menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun
sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya
semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan
negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di
bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi,
penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang
baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Apabila tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah
baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun,
kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi
kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk
menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan
pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat
kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan
penduduk diharapkan menurun.
c. Persebaran Penduduk
Tidak Merata
Kepadatan penduduk
adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang
dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk
dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu
dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di Indonesia
sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa.
Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi
masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan
berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk
melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan
pembangunan.
2. Non Demografis
Bersifat Kualitatif
a. Tingkat Kesehatan
Penduduk yang Rendah
Usaha untuk terus
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan. Namun, kembali
lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna
meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan
bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi.
Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga
kesehatan pada masyarakat.
Dari data di atas
dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka kematian bayi di
Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran per
tahun. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan
terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia.
Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu
tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini.
b. Pendidikan Yang
Rendah
Kesadaran masyarakat
akan pendidikan di Indonesia masih tergolong
rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk
Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka
lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia
sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat
banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai
fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata
pendidikan bangsa Indonesia masih pada
angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia.
Akan tetapi,
sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator
untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan
dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan
punya produktivitas yang tinggi.
Namun kembali pada
kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi
namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban
bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran
yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang
dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi
berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum
cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini
masih menjadi pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika
pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan pendidikan serta pendidikan non formal tentunya akan
membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.
Jika diamati,
kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan
penduduk.
c. Banyaknya Jumlah
Penduduk Miskin
Kemiskinan juga
menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan
termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya lebih dari 30
juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan
lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana
kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.
Secara garis besar
penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini juga
dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka 30
juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global
yang akan di capai tahun 2015.
B.
Keterkaitan Antara
Masalah-Masalah Kepadatan Penduduk Dengan Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan
hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta
saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada suatu lingkungan
terdapat dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu
ekosistem yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada
lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan,
manusia, tumbuhan, jamur dan benda hidup lainnya. Sedangkan, komponen abiotik
adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup
di sebuah lingkungan yaitu mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain
sebagainya.
Kerusakan pada
lingkungan hidup terjadi karena dua faktor, baik faktor alami dari lingkungan
itu sendiri ataupun akibat dari tingkah laku manusia. Pentingnya lingkungan
hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa
menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan
tersebut.
Masalah kependudukan yang sangat
mempengaruhi lingkungan adalah kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk dapat
mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha
peningkatan kuallitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan
permasalahan sosial ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan dan
air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan.
Tumbuhnya kawasan industri dan
semakin padatnya pemukiman penduduk didaerah perkotaan menyebabkan timbulnya
berbagai masalah yang nyata. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek
yang berkaitan dengan kehidupan-kehidupan penduduk berikut ini:
a.
Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan
kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak
oksigen diperlukan. Namun kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh
kadar oksigen saja. Gas-gas lain yang ada di udara seperti karbon dioksida,
oksigen nitrogen dan oksigen belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila
kandungan gas-gas ini meningkat, maka dapat dikatakan bahwa udara telah
tercemar.
Bertambahnya pemukiman, alat
transportasi, dan kawasan industry yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak
bumi, bensin, solar dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di
udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industry juga menghasilkan gas-gas
pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx)
di udara. Tak heran jika udara pada lingkungan tersebut pasti tercemar.
Oleh karena itu, marilah
menanam pohon sebanyak-banyaknya. Selain sebagai penyejuk dan keindahan,
pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran
udara.
b.
Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia
membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah
makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara
bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat
mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi
atau bahkan kekurangan pangan.
Di kota-kota besar, lahan
pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada lagi. Sebagian besar lahan pertanian
di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor dan pusat
perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung
dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi semakin meningkat pertumbuhan
penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. Padahal
pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan produksi pangan.
c. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong
peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang
kehidupan, industry, tempat pertanian, dsb. Untuk mengatasi kekurangan lahan,
sering kali dilakukan pembukaan hutan. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai
solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi, peluang terjadinya kerusakan
lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
d.
Ketersediaan Air Bersih
Air bersih yang digunakan
sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air
atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin
bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luas bumi berupa air, namun
tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu,
persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup
serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industry, untuk memenuhi
kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang
meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan
e.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dibedakan menjadi:
· Pencemaran tanah
Pencemaran
tanah disebabkan berbagai hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-kaleng,
rongsokan kendaraan yang sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses
pelapukan dan besi-besi tua menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa
ditumbuhi tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian
pupuk yang terlalu banyak, tidak menurut aturan yang telah ditentukan,
menyebabkan pula polusi tanah. Tanah pertanian menjadi kering dan keras, karena
jumlah garam yang sangat besar akan menyerap air tanah.
Guna
mencegah atau mengurangi polusi tanah, maka pemakaian pupuk di daerah pertanian
hendaklah menurut aturan yang sudah ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang di
tempat sampah atau dibuang di tempat pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan
disediakan secukupnya.
· Pencemaran udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan
bermotor. Makin besar jumlah penduduk,
makin berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga banyak didirikan pabrik-pabrik
dan diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk mencukupi kebutuhan
hidup penduduk.
Polusi
udara mengganggu pernafasan dan dapat menimbulkan penyakit pada alat-alat
pernafasan, asma, bronchitis, dan sebagainya. Hal itu disebabkan banyak gas-gas yang membahayakan kesehatan seperti gas
karbin monoksida dan partikel-partikel halus dan timah hitam.
Polusi udara juga sangat
membahayakan lalu lintas baik di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga
terjadinya polusi udara, alangkah baiknya jika dapat diusahakan alat-alat untuk
mencegah atau mengurangi keluarnya asap-asap dari pabrik atau kendaraan
bermotor.
· Pencemaran air
Sebagaimana
telah diuraikan di atas bahwa manusia amat membutuhkan air, meskipun permukaan
bumi ini penuh dengan air, namun sering menjadi masalah dalam memperoleh air
bersih. Hal ini telah dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang
mendiami bumi.
Air
bukan saja dibutuhkan oleh manusia, melainkan juga oleh semua makhluk hidup.
Karena itu perlu kesadaran manusia untuk memelihara air jangan sampai kotor,
lebih-lebih jika dapat mengganggu kesehatan.
Polusi
air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang berlebih-lebihan,
seperti penggunaan DDT, endrin yang melebihi dosis yang telah ditentukan.
Pencemaran
air dapat juga disebabkan oleh air yang mengandung sampai kimia dari
pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang dibuang ke sungai-sungai.
Untuk
mencegah polusi air, maka penggunaan obat-obatan dan bahan kimia hendaklah
menurut aturan atau petunjuk-petunjuk yang telah ditentukan. Juga pembuangan
sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, kapal terbang dan sebagainya.
Suara
yang terlalu bising mengganggu ketenangan, dapat menimbulkan gangguan jasmaniah
dan rohaniah, misalnya gangguan jantung, kelenjar-kelenjar pernapasan, gangguan
syaraf, perasaan gelisah dan sebagainya.
Untuk
mencegah polusi suara, hendaknya kita menyadari bersama, agar dalam memakai
kendaraan mengurangi suaranya. Dalam hal ini juga Pemerintah telah mengatur
bagi orang yang mendirikan industri agar meminta izin. Ini dimaksudkan supaya
penetapan industri itu dapat diatur begitu rupa, sehingga tidak menimbulkan
polusi suara pada penduduk sekitarnya.
C. Penanggulangan Masalah-Masalah Kependudukan Yang Berkaitan
Dengan Lingkungan Hidup
Lingkungan berarti keadaan atau
kondisi yang mengelilingi kita. Bumi, rumah kita, memberikan semua hal penting
yang dibutuhkan untuk hidup kita. Untuk kelangsungan hidup kita di lingkungan,
kita harus melestarikan biosfer yang sehat dengan semua sistem ekologi, semua
tumbuhan dan hewan, tanah yang subur, air murni, dan udara bersih.
Sekarang, keindahan alam bumi ini
menghilang, sebagian orang di seluruh dunia menghancurkan keindahan oleh
eksploitasi sumber daya alam secara maksimum/berlebihan. Tingkat kerusakan
lingkungan hidup saat ini sudah sangat tinggi sehingga perlu adanya solusi dari
masalah lingkungan ini.
Berbagai masalah lingkungan
sekarang mempengaruhi bumi kita. Sebagai akibat dari era globalisasi yang
terus-menerus mengeksploitasi proses alami dari bumi mengubah masalah lokal
menjadi isu-isu global, beberapa masalah yang sekarang mempengaruhi dunia
adalah hujan asam, polusi udara, pemanasan global, limbah berbahaya, penipisan
ozon, asap, polusi air, dan lain sebagainya serta overpopulasi Smog dan racun
mengapung di udara, yang disebabkan oleh pemborosan asap kotor dari perusahaan
industri dan juga dari pembakaran bahan bakar yang dikeluarkan oleh kendaraan.
Penyalahgunaan sumber daya energi
akibat masalah kependudukan ini sebagai salah satu masalah lingkungan yang
terjadi dari banyaknya masalah yang lain. Dalam hal ini akan berdampak menjadi
masalah serius jika orang-orang pada jaman sekarang tidak bisa menyadari akan
pentingnya daur ulang energi dan konservasi lingkungan.
Untuk pertama yang mungkin dapat
dilakukan adalah mendaur ulang produk-produk yang sudah tidak terpakai, baik
organik maupun non-organik sehingga ketegangan lingkungan sebagai akibat dari
kerusakan lingkungan dapat kita kurangi dengan hal ini. Contohnya seperti
menggunakan barang-barang yang tidak terpakai lalu didaur ulang menjadi kompos
limbah tanaman sehingga dapat meminimalkan limbah yang terbuang di lingkungan.
Dari limbah tersebut kita juga dapat menciptakan pupuk organik yang sehat.
Deforestasi atau penggundulan
hutan untuk kehidupan manusia akan dapat berkurang dengan kita memanfaatkan
teknologi yang tersedia untuk mendaur ulang bahan yang digunakan, sehingga tak
hanya dampak pencemaran lingkungan saja yang akan berkurang namun pohon juga
dapat kita selamatkan.
Dalam memenuhi kebutuhan saat
ini, kita tidak harus berlebihan dalam penggunaan sumber daya alam yang ada,
karena dengan begitu generasi manusia yang akan datang tidak harus mengorbankan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan mereka merupakan keberlanjutan
pelestarian lingkungan yang harus diwujudkan.
Bukan berarti pengelolaan
dominasi dan eksploitasi atau dalam menggunakan sumber daya alam harus selalu
berlebihan dan tanpa memperhatikan kapasitas bumi dalam memproduksi dan
merehabilitasinya dari kekuasaan kita atas alam dan makhluk hidup lainnya
sehingga dapat menghindarkan kita dari masalah-masalah kependudukan yang
terus-menerus meningkat.
Oleh karena itu, kita harus
menjaga kepadatan penduduk untuk mengurangi masalah kependudukan dan
memfasilitasi sumber daya terbarukan agar dapat lebih diperbaharui sebagai efek
kelestarian lingkungan yang dapat menjaga daya dukung lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan tersebut ialah : Masalah kependudukan khususnya yang berada di Indonesia ialah Masalah
akibat angka kelahiran, Masalah akibat angka kematian, Masalah Jumlah Penduduk,
Masalah mobilitas Penduduk, Masalah Kepadatan Penduduk.
Masalah kependudukan yang berkibat buruk untuk lingkungan ialah kepadatan
penduduk. Kepadatan penduduk mengakibatkan
polusi lingkungan, kurangnya penyediaan air bersih, kurangnya lahan, dan
kurangnya kesediaan pangan.
Cara menanggulanginya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, dan
peningkatan program pemerintah.
B.
Saran
Sebagai siswa dan juga sebagai generasi penerus bangsa
kira harus merenungkan tentang permasalahan ini agar kita nanti dapat bertidak
bijak atas keberadaan di lingkungan kita. Dan semoga makalah ini dapat
menyadarkan kita atas kebersihan lingkunan.
DAFTAR PUSTAKA
http://marskrip.blogspot.com/2009/12/kependudukan-dan-lingkungan-hidup.html
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/pendidikan-kependudukan-dan-lingkungan.html
http://attaqinaufalahmad.blogspot.com/2012/04/masalah-kepadatan-penduduk-di-indonesia.html
http://okghiqowiy.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-masalah-kependudukan.html
http://hamimincore.blogdetik.com/2013/05/25/masalah-kependudukan-di-indonesia/www.bps.go.id/
https://masipunk1.blogspot.co.id/2016/10/makalah-pengaruh-sampah-terhadap.html