Tujuh (7) Materi Dasar Pencinta Alam
7 (Tujuh) Materi Dasar Pencinta Alam – Berikut ini adalah 7 (Tujuh Materi Dasar Pencinta Alam yang harus dimiliki oleh pegiat alam
terbuka, pendidikan dasar pecinta alam, materi diklat pecinta alam, materi
pendidikan dasar pecinta alam, materi mountaineering pecinta alam.
Sebagai penggiat kegiatan alam bebas,
pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal yang harus dimiliki.
Pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk mencapai tujuan
tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. Selain itu, penguasaan
medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Untuk
pelaksanaan tugas SAR, evakuasi, dll. Pengetahuan tentang medan ini antara lain
meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan navigasi darat. Selain
mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti perencanaan perjalanan, kesehatan
perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan geologi, pengetahuan lingkungan,
dll.
Materi yang umum diajarkan ada 7 Materi Dasar Pencinta Alam, yaitu :
1.
Keorganisasian
2.
Navigasi
Darat
3.
Survival
4.
SAR
(Search and Resque)
5.
PPGD
(Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
6.
ACDC
(Ascanding Discanding)
7.
Tali
Temali
Di bawah ini kami akan jabarkan
dari 7 (tujuh) materi dasar pencinta alam yang sudah tertera diatas
sehingga kita akan lebih mendalam memahami 7 materi dasar kepecintaan alam
tersebut.
1.
ORGANISASI PECINTA ALAM ( OPA )
Organisasi
pecinta alam ( OPA ) adalah : organisasi yang menghimpun para pecinta alam
sebagai anggotanya. Dalam
Pengorganisasian Pecinta Alam Mengusahakan hubungan secara
efektif antar orang-orang yang melahirkan kerjasama yang efisien sehingga
dapat menyelesaikan pekerjaan. Dengan kata lain, suatu tugas yang
dikerjakan secara terorganisir seharusnya terselesaikan dengan lebih baik dan
lebih cepat daripada tugas yang sama yang dikerjakan dengan tidak terorganisir.
Organisasi pecinta alam adalah organisasi
yang bergerak dibidang pecinta alam, semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu
mesti ada kaitannya dengan alam bebas. maka dari itu ada teknik-teknik khusus
yang dimiliki oleh organisasi pecinta alam.
Maka
jika kita “berorganisasi” tetapi hasil kerja kita tidak lebih baik dan lebih
cepat dibandingkan pekerjaan orang lain; maka dapat dikatakan kita belum bisa
berorganisasi.
Kriteria untuk menjadi seorang
PECINTA
ALAM antara lain :
a.
Mengagumi, menyenangi dan mencintai alam.
b.
Menjaga, memelihara, mempertahankan dan memperbaiki
alam ( sebatas kemampuan dan sesuai kebutuhan ).
c.
Memanfaatkan, mengambil makna dan hasil yang
dibutuhkan dari alam dengan tidak meninggalkan jejak ataupun bekas yang
merugikan.
d.
Menyadari, menghayati dan mengamalkan sepenuhnya kerja
sama antar sesame komponen alam yang saling menguntungkan.
Tujuan Keorganisasian Pecinta Alam
adalah :
a.
dapat menjawab setiap pertanyaan tentang PA Indonesia
dan hubungan antar PA Indonesia.
b.
dapat menjembatani hubungan antar individu PA
Indonesia.
c.
Menyelaraskan hubungan konseptual maupun oprasional
antar kelompok PA.
d.
Menjadi salah satu alat pemersatu agar PA Indonesia
tidak terjebak dalam kesempitan pandangan dan peralatan yang dapat mengadu
domba dan memecah belah antar PA.
Manajemen Organisasi
Merupakan ilmu yang sangat luas (diantaranya meliputi
cara menjalankan organisasi, membangun sebuah tim, menetapkan anggaran belanja
organisasi (AD/ART), merencanakan program kerja, mengalokasikan sumber daya,
problem solving, effective planning, productive meeting, teknik kepanitiaan
dll)
Teknik
Kepanitiaan Kegiatan
Pengertian panitia menurut bahasa adalah sekumpulan
beberapa orang yang diberi tugas mengurus sesuatu pekerjaan.
Urutan
kerja kepanitiaan suatu kegiatan/program adalah :
1.
Munculnya ide/rencana kegiatan/program
2.
Rapat awal untuk menyikapi ide/rencana tersebut
3.
Persiapan kegiatan
4.
Pelaksanaan kegiatan
5.
Evaluasi
Navigasi Darat merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tentang bagai mana membaca/ menggunakan peta, menggunakan kompas
dan menggunakan keduanya untuk keperluan kegiatan di alam terbuka dan
keperluan-keperluan lainnya.
Navigasi adalah suatu teknik
untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan perjalanan secara tepat, atau
navigasi adalah navigasi adalah suatu kegiatan mengontrol arah perjalanan baik
di peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat hingga sampai ke tujuan. Dalam
arti yang lebih sempit, navigasi telah dikenal oleh bangsa-bangsa Aztec,
Babylonia dan Bangsa Eskimo tua sejak 4500 tahun yang lalu.
Pada awalnya, istilah navigasi
dipakai dalam pelayaran maupun penerbangan, namun dewasa ini telah umum dipakai
dalam pengembaraan di gunung, rimba, sungai dan sebagainya. Orang yang
bertanggung jawab dalam hal navigasi biasa disebut navigator.
Dengan penguasaan terhadap peta-kompas kita dapat leluasa
berkegiatan di alam terbuka tanpa harus takut tersesat. Inti dari materi
navigasi darat adalah bisa membaca peta, menggunakan kompas dan menggunakan
keduanya di lapangan.
Kemahiran dalam bernavigasi tidak dapat diperoleh hanya
dengan membaca buku dan mempelajari teorinya saja, tetapi harus banyak
dipraktekkan pada medan latihan dengan kasus yang berbeda-beda.
Peralatan dasar dari navigasi adalah peta, kompas,
protractor, altimeter, kurvimeter, penggaris serta peralatan tulis dan untuk
tingkat yang lebih lanjut penggunaan GPS (Global Positioning
System). Navigasi darat dalam penggunaannya yang lebih khusus dibagi lagi
menjadi Navigasi Sungai dan Navigasi Pantai.
3.
SURVIVAL
Banyak versi tentang pengertian survival.
Survival berasal dari bahasa inggris survive atau to survive yang artinya bertahan
hidup. Yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk dapat bertahan hidup dari
keadaan yang kurang menguntungkan sampai terjalin komunikasi dengan pihak luar.
Survival dapat juga diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan
keluar dari keadaan yang sulit atau kritis. Dalam arti yang sempit, survival
digunakan dalam kaitan dengan keadaan-keadaan darurat yang terjadi karena
terisolasinya seseorang atau sekelompok orang (disebut sebagai SURVIVOR) akibat
suatu musibah atau kecelakaan. Keadaan tersebut antara lain tersesat di hutan,
terdampar di pulau atau pesawat yang terjatuh disuatu tempat asing. Akibatnya
survivor mwngalami kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat luas dan dengan
demikian sukar mendapatkan bantuan atau pertolongan yang diperlukan.
Berbagai tehnik survival telah dikembangkan
orang untuk menghadapi kondisi medan yang memang beragam. Kita mengenal tehnik
survival laut (sea survival) yang dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan
kecelakaan di laut, survival padang es bagi yang tersesat di pegunungan atau
padang salju, survival rimba (jungle survival) bagi yang mengalami musibah atau
tersesat di rimba daratan atau pengunungan, survival gurun dan lain sebagainya.
Walaupun demikian, terdapat kesamaan tujuan yang mendasari berbagai tehnik
survival tersebut, yaitu memulihkan kembali hubungan dengan masyarakat umum.
Oleh sebab itu yang ditekankan dalam setiap tehnik survival ini adalah bertahan
hidup, mempertahankan hidup lengkap dengan segenap kemampuannya dan kemudian
memutuskan isolasi yang menghambat komunikasi survivor dengan masyarakat umum.
Tetapi dalam teori pecinta alam yang
di maksud dengan survival yaitu cara bertahan hidup, mulai dari makan, minum,
membuat perlindungan, membedakan makanan yang bisa dimakan dan yang tidak.
Survival meliputi :
a. Bivak
bivak alam : bivak yang bahannya
berasal dari alam.
Misalnya : daun-daunan, gua.
bivak buatan : bivak yang
bahannya dari peralatan yang kita bawa.
Misalnya : ponco, plastik.
b. makanan
a)
Tumbuhan yang dapat dimakan
o ambil bagian tumbuhan yang muda
o tidak bergetah
o tidak berbulu
o disukai mamalia
o tidak banyak serat
o tidak pahit
b)
Tumbuhan yang tidak bisa dimakan
· Bergetah
· Berbulu
· berserat
· bergetir
· dijauhi mamalia
4.
SAR
(Search and Resque)
SAR merupakan singkatan dari Search And
Rescue yang mempunyai arti usaha untuk melakukan percarian, pertolongan dan
penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik manusia maupun harta
benda yang berharga lainnya.
Search and Rescue, adalah kegiatan dan usaha
mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau
dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti
pelayaran, penerbangan dan bencana. Istilah SAR telah digunakan secara
internasional tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga menjadi tidak asing
bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.
Operasi SAR dilaksanakan tidak
hanya pada daerah dengan medan berat seperti di laut, hutan, gurun pasir, tapi
juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR seharusnya dilakuan oleh
personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak membahayakan tim
penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan terhadap musibah
penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain, sementara
pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan, kandas
dan lain-lain. Demikian juga terhadal adanya musibah lainnya seperti kebakaran,
gedung runtuh, kecelakaan kereta api dan lain-lain.
5.
PPGD
(Pertolongan Pertama Gawat Darurat)
Pertolongan
Pertama Gawat Darurat PPGD
Pertolongan pertama, penanganan darurat pada seseorang
atau lebih korban yang mengalami sakit atau cedera sebelum mendapatkan
perawatan medis orang yang terlatih (dokter/paramedis). Pertolongan pertama
dapat menyelamatkan jiwa manusia atau meningkatkan fungsi tanda-tanda vital
seperti denyut jantung, suhu tubuh dan jalan pernafasan. Dalam tujuan
khususnya, PPPK dapat mencegah si korban menjadi lebih buruk keadaannya dan
meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan kritis, waktu
beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh dan kematian.
Perlengkapan PPPK sangat tergantung pada kebutuhan
penanganan korban dan tingkat pengetahuan dan keterampilan dari si penolong.
“Mengetahui apayang harus dikerjakan saat melakukan prosedur PPPK” adalah
sangat penting. Sebagai contoh, memindahkan dengan ceroboh seorang yang cedera
leher dapat menyebab si korban akan mengalami cedara syaraf tulang belakang
yang sangat serius dan menyababkan kelumpuhan.
Yang pertama-tama harus dilakukan adalah melakukan
evaluasi (pengamatan) terhadap kondisi awal si korban. Salah satu metode dalam
mengevaluasi kondisi korban adalah metode ABC, yang berasal dari:
PERALATAN PPGD DAN OBAT-OBATAN
Peralatan PPGD yang harus kita siapkan, antara lain :
1)
Kapas
2)
Pembalut Perekat (plester)
3)
Kain segi tiga/mitela (bahasa belandanya Driedhoek
verband)
4)
Pembalut gulung/kasa
5)
Pembalut kasa/gaas verband
6)
Gunting
7)
Pipet/pentetes mata
8)
Pinset/alat pencepit
9)
Karet penasat/bebat putar/tornikuet ( untuk menahan
pendarahan)
10) Bidai
( Spalk-bld, Split-ing)
11) Kotak/tas
PPGD yang selalu tertutup rapat.
6.
ACDC
ACDC adalah Ascending dan Descending yang merupakan kegiatan atau cara Naik
dan Turun dari tebing. Kegiata ini sering kali disebut dengan Rock Climbing. Adapun Peralatan RC (Rock Climbing)
a.
Carmantel
Para pecinta alam
atau pendaki mungkin selalu bermain dengan hal yang extrim. Dan mungkin tidak
jauh juga dengan sebuah benda atau barang yang berbentuk tali. Maka dari itu para
pendaki tidaklah menggunakan sembarang tali. Carmantel adalah solusinya. Carmantel
adalah sebuah tali yang lentur dan cukup kuat untuk membawa barang
atau benda seberat 75 kg atau lebih cukup untuk membawa tubuh kita yang umumnya
berukuran 10.5mm 50m. Bisa digunakan untuk banyak hal seperti wall climbing,
repling, prusiking, penyebrangan kering, flying fox, dsb.
b.
HARNES
Harnes adalah sebuah
peralatan yang digunakan panjat tebing dalam jenis tertentu. Kegiatan lain yang
membutuhkan penggunaan tali untuk menyediakan akses keselamatan (misalnya akses
tali industri, bekerja di ketinggian, dsb). Kegunaan harnes adalah untuk
mengamankan seseorang dari ketinggian yang telah terikat oleh seutas tali atau
titik ancor. Harnes ada yang bertype full body harnes dan seat harnes. Full
body harnes adalah bentuk harnes yang dihubungkan pada seluruh badan. Seat
harnes adalah bentuk harnes seperti celana guna untuk duduk saat ditarik ke
atas. Umumnya untuk menolong korban atau di waktu memasang point wall. Sehingga
lebih mudah dan nyaman seperti gambar berikut
c.
CARABINER SCREW
Carabiner atau Karabiner
adalah loop logam dengan gerbang. Bagian loop sebaliknya gerbang disebut
sebagai tulang belakang. Hal ini dapat dengan cepat dan revesibel terhubung
komponen dalam sistem keselamatan-kritis. Carabiner banyak bentuknya. Dan dapat
digunakan dalam pendakian atau kegiatan lain yang membutuhkan
keselamatan.
d.
FIGURE 8
Alat ini dikatakan
"eight" (delapan) dikarenakan bentuk umunya. Biasanya, Figure 8
umumnya digunakan saat repling dan membiley. Figure 8 terbuat dari partikel
baja shingga sangatnlah kuat untuk menahan beban berat. Tapi sebagai catatan
bahwa alat ini tidak bisa kita ketahuai secara langsung retak atau tidaknya.
Jadi jangan sampai alat ini jatuh sampai berbunyi
"klethik","krek","krik". Bisa dikatakan jika alat-alat
ini adalah sebagian dari nyawa kita. Berikut contoh penggunaanya.
e.
ASCENDER
Ascender adalah sebuah alat
mekanis yang digunakan untuk naik pada tali. Satu alat terbut adalah Jumar,
nama terbaik setelah pabrik SWISS yang mengambangkan alat pertama untuk dijual
pada tahun 1958. Nama perangkat ini juga mengarah pada jumaring istilah untuk
proses menggunakan alat tersebut. Istilah lain untuk proses ini meliputi naik,
prusiking dan jugging. Sebelum alat ini muncul, umumnya menggunakan tali
prusik. Hanya saja alat ini lebih sulit penggunaanya dibanding Ascender.
Berikut penggunaan Ascender....
f.
SEPATU PANJAT
Keutamaan sepatu panjat tebing
adalah pada keampuhan karet solnya untuk mencengkram tebing. Kelenturan sol
mengikuti bentuk permukaan tebing yang tidak beraruran sehingga menghasilkan
friksi dan membuat rute-rute panjat yang sulit menjadi biasa-biasa saja.
g.
WEBBING
Webbing adalah kain tenun yang
kuat seperti strip atau tabung dari berbagai lebar dan serat sering digunakan
sebagai pengganti tali. Nama webbing berasal dari bahan anyaman kedap sering
digunakan dalam konstruksi yang seperti jaring. Webbing ini adalah komponen
serbaguna yang digunakan dalam pendakian, slacklining, manufaktur furnitur,
keselamatan mobil, balap mobil, terjun payung, pakaian militer dan banyak
bidang lain. Webbing dapat dijadikan sebagai harnes, anchor, pengaman, dlsb.
7.
Tali Temali
Salah satu peralatan vital yang digunakan
dalam kegiatan Manjat Tebing dan penelusuran gua adalah Tali. Ada ungkapan yang
sering kita dengar dari penggiat Rock Climbing & penelusuran gua adalah “
Tali Adalah Hidupmu “. Ini bukan hanya sekedar ungkapan, tetapi pasti
lahir dari pendalaman atau penghayatan yang dalam terhadap bagaimana tali
menjadi sesuatu yang sangat penting, dimana kita menggantungkan nyawa yang kita
miliki dengan penuh keyakinan pada seutas tali. Keyakinan kita tentunya
didasari karena pengetahuan yang kita miliki tentang tali yang didesain khusus
untuk kegiatan kita.
Menurut
bahannya tali bedakan menjadi :
•
Serat alami,misalnya : serat manila, rami rotas dll.
•
Bahan sintetis, terbuat dari nilon dan benang,misalnya : poly propylene,
polyter, nylon.
Menurut
kontruksinya
-
Serat alami : kontruksinya terdiri dari kumpulan
serat-serat alam yang umumnya pendek-pendek. Kemudian disatukan menjadi satu
lilitan tali selanjutnya melalui proses pintalan menjadi tali.
-
Bahan sintesis : konstruksinya terdiri dari
benang-benang panjang dikumpulkan melalui proses pemintalan.
Macam
tali yang digunakan dalam mountainering
1.
Hawserlaid rope
- Tali yang terbuat dari rami (bahan
goni)
- Terdiri dari 3 lilitan
- Kelebihan :
· Mempunyai daya lentur yang tinggi
· Memudahkan pengontrolan karena
kerusakan tali mudah dilihat sebab konstruksinya cukup sederhana
- kekurangannya :
· Sulit dalam penggunaan dan
membawanya karena sifat fisiknya kaku
· Mudah rusak fisik karena bentuk
tali tidak terlindungi dan banyak lekuk-lekukan
· Sukar dibuat simpul karena akan
kaku bila sering dipakai
2.
Carmantel rope
ü Tali terbuat dari 2 bahan (nilon
dan benang)
ü Terdiri dari 2 lapisan yaitu inti
dan mantel
ü Jenis-jenis tali Carnmentel:
· Statis:
tali yang daya elastisnya rendah.
· Dinamis:tali
yang daya elastisnya lebih tinggi dari tali statis.
ü Kelebihan
:
· Lebih
lemas dan mempunyai permukaan yang merata karena adanya mantel.
· Apabila
tali melintir inti ikut melintir.
· Berlapis
kuat sehingga tidak mudah aus / rantas.
ü Kekurangan
:
· Apabila
inti putus tidak terlihat dari luar (sulit dideteksi).
3. braided rope
· Terbuat
dari nilon tanpa inti
· Kelebihan
:
ü Kerena
tidak terbungus apabila ada yang mengalami kerusakan mudah terlihat /
diketahui.
· Kekurangan
:
ü Kalau
bergesek mudah aus / putus
· Penyimpanan
dan pengangkutan tali
ü Dalam
membawanya tidak diseret
ü Disimpan
dalam keadaan tergantung
ü Jangan
dibebani dengan barang saat tidak digunakan
ü Hindari
tali dari zat-zat kimia,agar tidak berlubang/ terbakar
ü Simpan
tali agak jauh dari sumber panas dan usahakan tali pada kondisi kering
ü Cuci
tali setelah digunakan dengan air dingin tanpa sabun.
Macam-macam Simpul
Pramuka
memang sudah tidak asing dengan kata Simpul namun masih banyak anggota pramuka
khususnya penggalang masih belum tau bagaimanakah cara membuat simpul simpul
tersebut.
Dalam
tali temali, kita sering mencampur adukan antar tali, simpul dan ikatan.
Hal ini
sebenarnya berbeda sekali. Berikut perbedaannya :
TALI
= bendanya
SIMPUL
= antara tali dengan tali
IKATAN =
tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)
Pemeliharaan Tali
Pada
jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic. Akan
tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali lapuk.
Untuk hal ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.
Beberapa
jenis tali yang digunakan umumnya pada kepramukaan adalah tali yang terbuat
dari bahan nylon, yang mempunyai kelemahan dan kekurangan. Kelebihannya antara
lain:
a. Ringan
dan mudah diatur
b. Mudah
dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
c. Mempunyai
elastisitas yang tinggi dan meredan sentakan
d. Menyerap
sedikit air
Serta kekurangan dari nylon yaitu:
a. Tidak
tahan terhadap panas
b. Mudah
meleleh pada temperature yang tinggi
Agar
tali tahan lama dan dapt dipergunakan untuk jangka waktu yang panjang tali
harus dan perlu diberi perlakuan khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan
beberapa langkah berikut untuk pemeliharaan tali:
1.
Kotoran/kerikil yang melekat pada tali dicuci
dengan air dingin (tidak tahan terhadap panas) dan dikeringkan di tempat yang
tidak terkena matahari langsung (diangin-anginkan).
2.
Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang
merusak tali, misalnya; air accu, oil, minyak, bahan-bahan kimia,dll.
3.
Penyimpanan tali pada tempat/ruangan tertentu
yang terhindar dari cahaya matahari secara langsung, dan diusahakan sirkulasi
udara lancar dengan kelembaban rendah.
4.
Tali disimpan dalam keadaan kering dan
digantung dalam bentuk lingkaran atau gulungan yang secara sederhana dan mudah
diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, yaitu terdiri
dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, maupun jerat yang baik
dan benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang dapat digunakan dengan kuat,
tidak mudah lepas dan mudah untuk dilepas kembali. Dan kita akan
membahasnya satu persatu.
A.
SIMPUL
Simpul merupakan hasil bentukan dari tali
atau dua utas tali. Macam-macam dari simpul yaitu:
1. Simpul hidup/ topi
Simpul hidup
Simpul hidup berfungsi untuk mengikat suatu benda akan tetapi
untuk melepasnya tidak susah biasanya di gunakan untuk mengikat hewan cara
membuat
Fungsi :
Gunanya Untuk mengikat tiang.
2. Simpul mati
Simpul
mati biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. meskipun simpul ini
terlihat mudah di buat namun banyak juga yang masih salah membuat simpul mati
Fungsi :
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
3. Simpul pangkal
Simpul
pangkal merupakan simpul yang sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri
suatu simpul lain nya. contoh jika kita ingin membuat simpul palang maka
langkah pertama kita harus pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.
Cara
membuat simpul pangkal ada dua yaitu dengan cara memebuat lingkaran dan
dililitkan
Fungsi :
Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.
4. Simpul jangkar
Untuk
membuat simpul jangkar atau cow hitch sangat mudah. Ada
beberapa cara dalam membuat simpul jangkar. Cara yang paling umum dan
dianjurkan adalah sebagai berikut:
- Lingkarkan ujung tali pada benda yang hendak ditali dari
sebelah bawah benda
- Lintaskan ujung tali di belakang badan tali
- Lingkarkan ujung tali sekali lagi pada benda yang hendak
ditali dari sebelah atas benda
- Selipkan ujung tali sehingga sama dan sejajar dengan badan
tali
- Tarik kedua ujung tali sehingga simpul mengencang.
Di samping cara tersebut di atas, bisa juga dengan langkah
lain seperti berikut:
- Bagi dua tali dan lingkarkan pada benda yang hendak
ditali
- Tarik kedua badan tali (lihat tanda panah), sehingga
seluruh tali masuk ke dalam sosok
Cara kedua ini tampak lebih mudah dan cepat namun
memiliki keterbatasan terutama jika badan tali terlalu panjang akan sehingga
memakan waktu ketika menarik badan tali hingga masuk ke dalam sosok. Karena itu
cara kedua hanya direkomendasikan jika tali tidak terlalu panjang.
Fungsi : Gunanya Untuk membuat tanduk darurat atau
mengikat ember/timba.
5.
Simpul Tarik
Simpul
tiang (bowline knot) menhasilkan loop tali yang tidak bisa membesar/ mengecil
lagi. Kegunaannya antara lain:
-
Menambatkan tali pada tiang/ benda.
-
Mengikat leher binatang agar tidak tercekik.
-
Jika 2 simpul tiang dihubungkan bisa juga
digunakan untuk menyambung tali.
Fungsi :
Gunanya Untuk turun kejurang atau dari atas pohon.
6.
Simpul Laso
Fungsi :gunanya
untuk mengikat leher binatang
7.
Simpul Anyam
Untuk
membuat simpul anyam atau sheet bend tidaklah sulit. Caranya adalah:
-
Buatlah sosok pada ujung utas tali yang
berukuran lebih besar (dalam gambar, tali berwarna biru)
-
Masukkan ujung tali yang lebih kecil (merah)
ke dalam sosok tali besar (biru) dari arah bawah
-
Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah
tali biru
-
Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali
itu sendiri (gambar 3)
Fungsi :
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam
keadaan kering.
8.
Simpul Anyam Berganda
Cara
membuat:
a. Tekuk ujung tali yang besar
b. Masukkan ujung tali kecil (dari atas ke bawah), kemudian
lingkarkan di bawah kedua utas tali besar yang ditekuk tadi
c. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali besar
dan kecil
d. Lingkarkan ujung tali kecil pada kedua utas tali besar
seperti langkah kedua.
e. Selipkan ujung tali kecil di sela-sela antara tali
besar dan kecil lagi seperti langkah ketiga
f.
Tarik dan eratkan kedua utas tali hingga
simpul menjadi erat.
Simpul anyam berganda telah selesai dibuat. Jika
dicermati, mulai langkah pertama hingga ketiga di atas sama persis seperti
membuat simpul anyam. Dan jika diakhir dilangkah tersebut (langkah ketiga;
gambar 2), telah tercipta simpul anyam. Dan jika ingin membuat simpul anyam
berganda tinggal dilanjutkan dengan langkah keempat dan kelima saja.
Fungsi :gunnanya untuk menyambung dua utas tali yang
ukurannya tidak sama besar yang basah dan atau tidak licin
9.
Anyaman rantai
Cara
membuatnya:
Fungsi :gunanya
untuk memendekkan tali
NB : 9
nomer di atas yang termasuk 10 simpul dasar
10. Simpul Ujung Tali
Fungsi :
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
11. Simpul Tiang
Untuk
membuat simpul tiang caranya tidak sulit. Perhatikan terlebih dahulu gambar
berikut:
a. Pertama buatlah sosok di bagian tengah tali.
b. Ujung tali dimasukkan ke dalam sosok dari arah bawah,
kemudian ke atas tali di sisi lain sosok, dan terakhir lewatkan ke belakang
(bawah) utas tali yang ada di sebelah atas sosok.
c. Lingkarkan tali pada utas tali tersebut, kemudian
masukkan ujung tali ke dalam sosok.
d. Tarik kedua badan tali beserta ujung tali sehingga simpul
menjadi erat.
Fungsi :
Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak
terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar
binatang itu dapat bergerak bebas.
12. Simpul Kembar/Nelayan
Simpul
nelayan, simpul kembar, simpul inggris, simpul portugis (fisherman's knot)
sebenarnya merupakan gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing
ujung dari dua utas tali. Sehingga cara membuat simpul ini sebenarnya sangat
mudah dan tidak sulit.
Cara
membuat simpul ini adalah sebagai berikut:
a. Sejajarkan dua buah utas tali
b. Buatlah simpul hidup pada utas tali pertama dengan badan
tali kedua berada di tengah sosoknya.
c. Buatlah simpul hidup pada utas tali kedua dengan badan
tali pertama berada di tengah sosoknya.
d. Tarik kedua utas tali sehingga kedua simpul hidup menjadi
erat dan rapat.
Fungsi :
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan
licin dan basah
13. Simpul Erat
Fungsi :
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan.
14. Simpul Tambat
Simpul
tambat juga berfungsi sebagai awalan pada simpul simpul yang lainnya
seperti
simpul palang dan simpul silang
Fungsi :
Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.
15. Simpul Penarik
Fungsi :
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar.
16. Simpul Gulung
Fungsi :
Gunanya Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu
menarik.
17. Simpul Kursi
Fungsi :
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .
18. Simpul Pengunci
Fungsi :
simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari
ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut.
19. Simpul Prusik
Fungsi :gunanya
untuk naik tali
20. Simpul Tiang Berganda
Fungsi :Gunanya
Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia.
21. Simpul Tangga Tali
Fungsi :
Gunanya Untuk membuat tangga tali.
Tambahan:
Simpul
silang fungsinya hampir sama dengan simpul palang namun simpul silang lebih
cepat dan lebih kuat
cara
membuat untuk
awalan menggunakan simpul tambat dan akhiran menggunakan simpul pangkal.
B. IKATAN
Ikatan merupakan bentukan tali yang digunakan
untuk mengikat dua benda. Macam-macam dari ikatan yaitu:
1. Ikatan Kaki Tiga
Untuk kaki tiga saya akan tunjukan yang menggunakan
awalan simpul Pangkal
Fungsi : Untuk mengikat tiga tiang dalam pembuatan
kaki tiga, jemuran.
2. Ikatan Palang
Ikatan palang berguna untuk mengencangkan kedua tongkat
vertikal dan horizontal sehingga kedua tongkat tersebut menjadi rapat dan sulit
dilepaskan. Cara membuat
yang pertama kita membuat simpul pangkal terlebih dahulu
dan setelah itu kita lilitkan tali tersebut seperti gambar dan jika sudah buat
simpul mati pada salah satu tongkat
Fungsi :
Untuk mengikat dua tiang yang bersilangan denga sudut 90⁰ (siku-siku)
3. Ikatan Silang
Fungsi : Untuk mengikat dua buah tiang yang
bersilangan tidak berbentuk siku.
4. Ikatan Sambung Tongkat
Fungsi : Untuk menyambung dua tiang agar lebih
panjang.
5. Ikatan Canggah ( sambung tongkat )
6. Fungsi ikatan tersebut menyambung tongkat dengan tali
secara vertical ( sejajar ) ikatan canggah biasa dikenal dengan nama sambung
tongkat.
7. Fungsi : Digunakan untuk mengikat dua tiang dalam
pembuatan kuda-kuda.
C.
JERAT
Jerat merupakan bentukan tali dari benda dengan tali.
Macam-macam dari jerat yaitu:
1. Jerat Tiang Dua Mata
2. Jerat Bermata Tiga
3. Jerat Laso
4. Jerat Delapan
5. Jerat Tangga
6. Jerat Tambat
7. Jerat Kupu-Kupu
8. Jerat Kembar