BENTUK SOAL USBN TAHUN 2018 KELAS 6 SD/MI

BENTUK SOAL UJIAN (USBN) SD/MI KELAS 6 TAHUN 2018


KOMPOSISI ATAU BENTUK SOAL UJIAN / USBN TAHUN 2018 KELAS 6 SD/MI 
Perlu Bapak dan Ibu Guru ketahui Bagaimana bentuk Soal USBN Tahun 2017/2018 atau Bagaimana Komposisi Soal Ujian (USBN) di Tahun 2017/2018 untuk Jenjang SD/MI.

Bentuk Soal USBN SD/MI Tahun 2018 - Ujian Untuk Jenjang SD/MI di Tahun Pelajaran 2017/2018 sudah diambang pintu, oleh karena itu bapak dan ibu guru terutama guru kelas VI (enam) sudah bersiap-siap untuk mengahadapinya dengan berbagai cara mulai dari mengadakan pelajaran tambahan yang disebut dengan LES atau juga persiapan buku-buku penunjang untuk ujian sekolah berstandar nasional. Dalam hal ini maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan bahwa ujian pada tahun 2018  ini menggunakan istilah ujian sekolah berstandar nasional (USBN) bagi peserta didik kelas 6. Hanya tiga mata pelajaran yang diujikan dalam USBN di tingkat SD ini, yaitu sama dengan tahun sebelumnya Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Meskipun pernah kita dengan rumor bahwa untuk ujian kelas 6 ini akan ada penambahan mata pelajaran, namun kabar itu hanya katanya ke katanya, sebab saya sendiri belum tahu pasti bahkan tidak ada edaran yang formal.
Walaupun mata pelajaran yang di ujikan Dalam Ujian siswa kelas 6 ini sama dengan tahun 2017 kemarin namun ada sedikit perbedaannya, apakah itu ? perbedaannya adalah berganti format ujian menjadi USBN, Selain itu, setelah saya baca POS USBN SD/MI 2018 saya temukan bahwa bentuk soal juga mengalami perubahan dimana di tahun 2017 bentuk soal hanya berupa pilihan ganda namun pada tahun ini bentuk soal selain pilihan ganda aka nada juga bentuk soal ESAI. Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Balitbang Kemendikbud, Totok Suprayitno mengatakan soal untuk USBN SD juga akan menyertakan esai sebanyak 10 persen dari total soal. Hal ini berbeda dengan US/M yang berlaku pada tahun sebelumnya, di mana semua soal berbentuk pilihan ganda. Pola pembuatan naskah ujian juga mengalami perubahan. Pada format US/M tahun 2017 lalu, sebanyak 25 persen soal disiapkan oleh pusat dan 75 persen soal dibuat oleh guru serta dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi dan kantor wilayah kementerian agama. Sementara pada USBN tahun ini, sebesar 20 persen hingga 25 persen soal disiapkan oleh pusat sedangkan 75 persen hingga 80 persen disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG). 

Meski bentuk soal berbeda, akan tetapi soal tersebut tidak boleh bersebrangan dengan Kisi-kisi yang sudah di tentukan yaitu Kisi-Kisi Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SD/MI 2018 baik Kurikulum KTSP 2006 maupun Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA_ karena Kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal USBN yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan yang sering kita sebut dengan SKL, Standar Isi (SI), dan kurikulum yang berlaku. Dalam rangka persiapan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 Tahun Pelajaran 2017/2018 Jenjang SD, SMP, SMA, MA, SMK, atau yang sederajat , BSNP telah menerbitkan Surat Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0283/SKEP/BSNP/I/2018 tanggal 24 Januari 2018 tentang Kisi-kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 dan Surat Pengantar Nomor 0089/SDAR/BSNP/I/2018 tertanggal 26 Januari 2018 tentang Dokumen Acuan Pelaksanaan USBN Tahun Pelajaran 2017/2018.


Format soal Ujian Pilihan Ganda dan Uraian

Format soal atau bentuk soal ujian kali ini yaitu pilihan ganda dan uraian, tentu kita masih ingat dengan ujian-ujian sebelumnya, UAS terakhir di tahun-tahun seblum 2004 untuk jenjang SD/MI masih menggunakan dua format tersebut. Jadi kalau sekarang kembali ke bentuk atau format pilihan ganda plus uraian, itu hanya kembali ke rezim lama. Kita tidak perlu bingung dan resah, akan tetapi cukup mengagetkan juga sih karena sudah lama tidak menggunakan pola lama itu dengan komposisi soal yang seperti itu. Coba kami uraikan rician banyaknya soal setiap mapel:
-          Bahasa Indonesia: 40 PG + 5 Uraian
-          Matematika: 30 PG + 5 Uraian
-          IPA: 35 PG + 5 Uraian

Tingkat kesulitan soal
Demi kesempurnaan USBN di tahun 2018 ini, maka tingkat kesulitan soal dibedakan menjadi 3 level yaitu:
a.       Level 1: Pengetahuan dan pemahaman
b.      Level 2: Aplikasi
c.       Level 3: Penalaran
Lalu bagaimana rincian tingkat kesulitan soalnya ??? Untuk perincian tingkat kesulitasn soal, pastinya bukan suatu hal yang baru. Ada soal sulit, sedang dan mudah.  
 
Selain USBN, tentu ada pula ujian sekolah yang juga akan diikuti siswa pada jenjang SD. Totok menerangkan, ada lima mata pelajaran yang diujikan dalam ujian sekolah ini: Pendidikan Agama, PPKN, IPS, Seni Budaya, serta Penjaskes dan Olahraga.  “Untuk ujian sekolah, 100 persen soal disiapkan sekolah berdasarkan kisi-kisi nasional yang disiapkan oleh pusat,” jelas Totok di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (10/1/2018). Namun pendidikan Agama untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) berbeda dengan Sekolah Dasar (SD), SD hanya memuat 1 Mapel Agama Pendidikan Islam sedangkan MI adalah rumpun Mapel Agama yang mencakup Aqidah Akhlaq, Fiqih, SKI, Qur’an Hadits dan Bahasa Arab.
USBN untuk Pendidikan Agama dan Budi Pekerti bagi peserta didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) diatur tersendiri oleh Kementerian Agama. Untuk siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi (tunanetra, tunarungu, tunadaksa, dan tunalaras) waktu USBN dapat ditambah 45 menit. Kisi-kisi ujian praktik mata pelajaran lain di luar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan,  Seni Budaya, Ketrampilan/Prakarya, seperti mata pelajaran  Agama, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sepenuhnya disiapkan oleh satuan pendidikan mengacu pada kompetensi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Soal-soal lima mata pelajaran pada ujian sekolah akan dibuat oleh guru masing-masing sekolah. Namun, Kemendikbud juga akan mendorong guru-guru untuk membuat soal ujian sekolah dengan kombinasi antara pilihan ganda dan esai.  “Esai sangat bagus untuk kompetensi generasi abad 21,” ujar Totok seperti dilansir laman Kemendikbud. Tetapi sering juga kita ketahui bahwa soal-soal tersebut sudah disiapkan oleh tingkat kabupaten melalui KKG.
Secara teknis, menurutnya, SD atau Madrasah Ibtidaiyah yang sudah bisa menerapkan ujian berbasis komputer dapat mengerjakan soal-soal berbentuk pilihan ganda menggunakan komputer, baik untuk USBN maupun Ujian Sekolah. Sementara untuk soal esai, akan dikerjakan siswa pada kertas esai (secara manual).

P3K Tahap 3

https://youtu.be/dmcjx-zTSCQ