Makalah Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikutural
Contoh Makalah Keanekaragaman
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhmdulillah kita
panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Adapun makalah ini kami beri judul “Keanekaragaman
Kelompok Sosial Dalam Masyarakat Multikultural” dengan maksud dan tujuan
bahwa tersebut dapat memenuhi tugas mata pelajaran Imu Pengetahuan Sosial,
serta dapat menjadi acuan pembelajaran, analisis wawasan, dan tolak ukur dalam
perkembangan akademik kami untuk penilaian dari segi selanjutnya.
Atas dasar bimbingannya, kami berterima kasih kepada bapak
dan ibu guru yang telah sudi membimbing kami. Atas perhatian, semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca.
Puger,
12 Oktober 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN
COVER .......................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR
ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A.
Latar belakang
......................................................................................................... 1
B.
Maksud dan Tujuan
................................................................................................. 2
C.
Rumusan Masalah
.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1.
Pengertian Kelompok Sosial Dan
Masyarakat Multikultural ...................................... 3
2.2.
Masyarakat Multikultural Di
Indonesia ...................................................................... 5
1. Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia ....................... 5
2. Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia .............................................. 6
2.3.
Keanekaragaman Kelompok Sosial ............................................................................. 10
2.4.
Unsur-unsur kebudayaan ............................................................................................. 12
2.5.
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan
Fungsi Kebudayaan. ................................... 13
2.6.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses perubahan kebudayaan factor faktor pendorong proses kebudayaan daerah .......................................................................................................................... 13
2.7.
Faktor-faktor penghambat proses
perubahan kebudayaan .......................................... 14
2.8.
Struktur sosial yang ada dalam masyarakat multicultural ........................................... 14
BAB
III PENUTUP ............................................................................................................ 15
A.
Kesimpulan
.............................................................................................................. 15
B.
Saran ........................................................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia
dikenal sebagai makhluk sosial yang pada prinsipnya hidup berkelompok baik di
lingkungan maupun di masyarakat. Keberadaan ini merupakan proses untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan yang lain. Dalam ilmu sosiologi kelompok
sosial sering juga disebut dengan kerumunan yang dapat diartikan sebagai
individu-individu yang berada pada tempat yang sama. Akan tetapi tetaplah ada
perbedaan antara kerumununa dengan kelompok sosial.
Ada satu kenyataan yang tidak bisa di pungkiri. Kita
semua di lahirkan dalam sebuah kelompok sosial tertentu. Setiap individu pasti
terlahir dalam sebuah keluarga. Keluaga sendiri termasuk satu contoh kelmpok
sosial. Sementara itu keluarga kita mungkin juga menjadi anggota dari suatu
kelompok tertentu. Demikianlah dalam sebuah masyarakat terdapat banyak sekali
kelompok sosial dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Kamu sudah memahami dengan baik, bahwa individu tidak
bisa hidup dan berkembang secara manusiawi tanpa kelompok sosial. Itulah inti
dari hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Kita belajar berbicara, belajar,
tersenyum dan tertawa karena ada kelompok sosial. Kita belajar berperilaku
dalam cara tertentu karena ada kelompok sosial. Kelompok sosial yang memberi
identitas sosial kepada kita. Kelompok sosial juga mensosialisasikan nilai dan
norma sosial kepada kita. Kita sealalu belajar mengidentifikasi diri dan
menyesuaikan diridengan nilai dan norma kelompok. Kita bahkan berkembang selalu
dalam konteks dinamika atau perubahan kelompok sosial tempat kita menjadi salah
satu anggotanya.
Banyak sekali kelompok sosial yang ada dalam
masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang beraneka ragam tersebut membentuk
sebuah masyarakat yang multikultur. Proses mobilitas sosial (geografis) yang
tinggi sebagaimana terjadi dewasa ini menyebabkan terbentuknya masyarakat
sebagai sebuah kenyataan sosial yang multietnik, multikultur, multireligi, dan
sebagainya. Intinya kita sekarang hidup dalam sebuah masyarakat yang sangat
plural. Pluralitas msyarakat menjadi kenyataan sosial sosail yang sulit di
pungkiri dan di tolak. Karena itu impian menciptakan sebuah msyarakat yang
homogen selalu akan menjadi ilusi yang ketinggalan zaman.
Konflik dan pertentangan antara kelompok sosial sebuah
masyarakat sangat mungkin terjadi . oleh karena itu, mewujudakn keterbukaan,
saling menghargai, dan kerjasama akan menjadi sebuah cita-cita kolektif yang
akan kita wujudakan bersama. Tugas kita sebagai siswa sekarang ini adalah
mengenal dengan baik berbagai kelompok sosial yang ada di sekitar kita. Dengan
mengenal, kita bisa memiliki sikap keterbukaan dan klesediaan untuk bekerja
sama dan hidup dengan kelompok sosial mana saja.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
tugas Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Yang juga sekaligus sebagai bahan
diskusi bersama dalam proses pembelajaran. Adapun judul yang diangkat dalam
makalah ini yaitu “Keanekaragaman Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
Multikultural”.
1.3. Rumusan Masalah
Dari tinjauan latar
belakang yang telah dipaparkan di
atas, maka pemakalah merumuskan masalah
yang akan dibahas sebagai berikut:
a. Apa Pengertian Kelompok Sosial dan
Masyarakat Multikultural ?
b. Apa saja bentuk-bentuk
keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multicultural?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kelompok Sosial Dan Masyarakat Multikultural
1.
Kelompok Sosial
a.
Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok
sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta
mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar.
b.
Definisi Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Menurut Joseph S.Roucek & Roland S. Warren bahwa Kelompok sosial adalah suatu
kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia yang diantara mereka terdapat
beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya/orang lain
secara keseluruhan. Sedangkan menurut Goodman
yaitu Kelompok sosial adalah dua orang
atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain
secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama.
2.
Masyarakat Multikultural
a.
Pengertian Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang
terdiri dari dua kelompok masyarakat atau lebih yang memiliki perbedaan
karakteristik dan kebudayaan yang beragam.
Naluri manusia adalah ingin hidup dengan dengan orang
lain,oleh karena itu secara otomatis akan lahir masyarakat yang berarti
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu, yang bersifat kontinue atau terikat oleh identitas bersama.
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang
memiliki berbagai kultur dan terbentuknya masyarakat tersebut karena adanya
proses sosial dan perubahan-perubahan sosial.Masyarakat multikultural secara
sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda.
b.
Faktor penyebab munculnya masyarakat multikultural
1)
Latar belakang historis.
2)
Kondisi geografis.
3)
Keterbukaan terhadap budaya luar.
Dalam suatu masyarakat,kita pasti menemukan banyak
kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.Perbedaan
karakteristik itu berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi
sosialnya.Masyarakat multikultural disebut juga masyarakat majemuk.
c. Macam-macam masyarakat multikultural
1) Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang.
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah
komonitas atau kelompok etnis yang memiliki kekuatan kompetitif seimbang.
2) Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan.
Yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah
komonitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitifnya tidak seimbang.salah
satunya yang merupakan kelompok mayoritas memiliki kekuatan yang lebih besar
daripada lainnya.
3) Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan.
Yaitu masyarakat yang diantara komunitas atau kelompok
etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitif
diatas yang lain.
4) Masyarakat majemuk dengan fragmentasi.
Yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar
komunitas atau kelompok etnis dan tidak ada satu kelompok pun mempunyai posisi
politik atau ekonomi yang dominan.
3.
Hubungan Kelompok Sosial dengan Masyarakat Multikural
Dengan adanya diferensiasi dan stratifikasi
sosial,maka terjadi perbedaan-perbedaan yang membentuk tingkat-tingkat sosial
dalam masyarakat.Perbedaan ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam
masyarakat.Bentuk diferensiasi dan stratifikasi ini sangat penting bagi
individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh terhadap
kesempatan hidup mereka.Hubungan antar kelompok sosial dengan masyarakat
muktikultural adalah saling berkaitan(erat sekali), keduanya berhubungan erat
dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam suatu masyarakat kita pasti
menemukan dua atau lebih kelompok sosial yang berbeda-beda berkenaan dengan
tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosialnya.
B.
Keanekaragaman Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural Menurut
Para Ahli
Masyarakat
multikultural adalah masyarakat yang beragam serta majemuk yang mempunyai
banyak kebudayaan yang muncul yang diakibatkan oleh adanya aktivitas kegiatan
dan pranata khusus. Kelompok sosial yang hadir akibat makin banyak dan kompleksnya
aktivitas manusia dan banyaknya lembaga atau pranata sosial yang menjadi wadah
bagi segala keterbutuhan dan aktivitasnya, telah menimbulkan keragaman kelompok
sosial sebagai perwujudan dari masyarakat multikultural.
Keanekaragaman
adalah suatu realitas sosial yang ada dan dialami oleh setiap individu
masyarakat di segala generasi dan zaman. Keanekaragaman kelompok sosial terus
berkembang dan tumbuh sehingga menjadi semakin kompleks dalam kehidupan
masyarakat yang majemuk. Tentunya perkembangan sosial ini terlepas dari adanya
perbedaan agama, suku, dan ras. Keanekaragaman kelompok sosial berlatarbelakang
dari faktor kegiatan / aktivitas manusia yang makin banyak dan kompleks. Selain
itu pranata sosial yang makin bervariasi guna pemenuhan berbagai macam
kebutuhan manusia.
Masyarakat
majemuk di negara Indonesia mempunyai potensi konflik yang cukup besar.
Keragaman kelompok sosial yang ada pada masyarakat yang bersifat majemuk adalah
salah satu ciri dari warga masyarakat Indonesia. Banyak diantara warga negara
Indonesia yang belum sadar akan keragaman serta kemajemukan yang dibalik itu
semua tersimpan potensi konflik yang bisa menjadi ancaman bagi kehidupan
berbangsa serta bernegara jika kita tidak memiliki kepiawaian dalam
mengelolanya.
Pertemuan
yang terjadi antara kelompok penduduk yang memiliki perbedaan latar belakang
sosial budaya pada suatu tempat tentu akan berdampak terhadap suatu hal dalam
kehidupan sosial. Gesekan-gesekan yang mungkin saja akan terjadi di antara
warga masyarakat asli dan warga pendatang memiliki beberapa latar belakang
diantaranya yakni sosial, budaya, dan agama yang tentu berbeda-beda. Gesekan
sosial budaya itu berpotensi memunculkan konflik sosial. Apabila tidak ada
upaya untuk memediasi kelompok yang bertikai atau mencarikan solusi terbaik
terhadap keduanya tentu akan semakin berkembang konflik yang telah terjadi.
Gejala
etnosentrisme yakni sebuah prasangka negatif serta perilaku diskriminatif
antaretnik, yang memiliki hubungan terhadap adat istiadat, dapat menghambat
interaksi dan juga pergaulan antaretnis. Gejala tersebut tentu tidak hanya
terjadi pada masyarakat tradisional, namun juga dapat terjadi pada masyarakat
modern yang berakibat pada semakin berkembangnya konflik dan ketegangan antara
wargga masyarakat majemuk.
Koetjaraningrat
mengemukakan bahwa interaksi hubungan antara etnik yang memiliki perbedaan
adalah suatu kondisi / keadaan yang terdapat potensi konflik di dalamnya.
Interaksi / hubungan antara warga amsyarakat yang memiliki perbedaan biasanya
dilatarbelakangi oleh sikap prasangka terhadap etnik yang berlainan. Setiap
etnik juga masih sangat terikat pada folkways diantara masing-masing individu
masyarakat dan memiiki kecenderungan terhadap afiliasi identitas diri mereka
sendiri yang berkaitan dengan etnis, agama, dan identitas lainnya.
1. Bentuk Kelompok Sosial Menurut Emile Durkheim Dan Ferdinand Tonnies
1. KLASIFIKASI EMILE DURKHEIM
Emile
Durkheim tokoh sosiologi yang berasal dari Perancis sebagai peletak dasar
sosiologi modern membagi kelompok sosial atas dua jenis berdasarkan ikatan
sosial yang disebut dengan solidaritas sosial. Solidaritas sosial itu berasal
dari individu yang berarti individu tersebut saling bekerja sama. Masyarakat
mempunyai solidaritas sosial yaitu biasa disebut dengan ikatan kesamaan. Adapun
dua solidaritas sosial yang dimaksud adalah solidaritas mekanik dan solidaritas
organik.
a. Solidaritas Mekanik
v Solidaritas mekanik adalah ciri yang menandai bagi
masyarakat sederhana yang hidup terpisah dalam kelompok-kelompok kecil. Pada
masyarakat ini belum ada pembagian kerja atau spesialisasi dalam hal pekerjaan
karena pada dasarnya setiap pekerjaan dilakukan secara bersama-sama atau gotong
royong. Masyarakat ini juga terikat oleh kesamaan dan kesadaran bersama yang
kuat. Hubungan sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat cenderung akrab
dan didasarkan pada sistem nilai yang sama.
Contoh masyarakat dengan solidaritas ini adalah
masyarakat pedesaan yang masih tradisional. Pada umumnya masyarakat tersebut
mempunyai pekerjaan yang sama, yaitu sebagai petani.
v Ciri-ciri solidaritas
mekanik adalah
solidaritas yang merujuk kepada ikatan sosial yang dibangun atas kesamaan,
kepercayaan dan adat bersama.
Disebut dengan mekanik itu karena orang yang hidup dalam unit keluarga suku
atau kota relatif dapat berdiri sendiri dan juga memenuhi semua kebutuhan hidup
tanpa tergantung pada kelompok-kelompok lain.
v Ciri-ciri masyarakat dalam
solidaritas mekanik adalah:
1. Adanya keteraturan,
keteraturan dalam ikatan mekanik merupakan ikatan kesamaan yang segmentis yaitu
artinya terbatas. Ikatan mekanik juga muncul kesadaran baru yaitu biasa disebut
dengan konsisten yang artinya memaksa diri sendiri.
2. Hukum represif, dalam
artian tidak bisa dipaksa oleh diri yaitu sama dengan kelompok kita. Order
adalah keteraturan yang berarti suatu ketaatan yang membutuhkan kesadaran moral
dari setiap individu-individu. Dalam ikatan mekanik, order dan kesadaran moral
ini sangat penting dan mendukung sekali.
3. Dipaksa (penal law).
b. Solidaritas Organik
v Solidaritas organik adalah
bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks atau beragam yang telah
mengenal pembagian kerja secara rinci. Dengan demikian muncul
keahlian tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat yang mengakibatkan setiap golongan dalam masyarakat saling tergantung satu sama lain dan tidak dapat hidup secara sendiri tanpa melakukan hubungan atau kerja sama dengan golongan lain dalam masyarakat. Namun demikian kesadaran bersama di antara mereka lemah.
Misalnya kehidupan pada masyarakat kota. Ada banyak jenis pekerjaan pada masyarakat kota, seperti karyawan swasta, pengusaha, buruh, guru, pegawai negeri, dan lain-lain, di mana mereka saling membutuhkan atau berhubungan yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan masing-masing, bukan atas ikatan moral (kebersamaan). Keadaan demikian dapat disamakan dengan bagian-bagian suatu organisme yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena apabila salah satu bagian rusak maka organisme tersebut akan macet.
keahlian tertentu yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat yang mengakibatkan setiap golongan dalam masyarakat saling tergantung satu sama lain dan tidak dapat hidup secara sendiri tanpa melakukan hubungan atau kerja sama dengan golongan lain dalam masyarakat. Namun demikian kesadaran bersama di antara mereka lemah.
Misalnya kehidupan pada masyarakat kota. Ada banyak jenis pekerjaan pada masyarakat kota, seperti karyawan swasta, pengusaha, buruh, guru, pegawai negeri, dan lain-lain, di mana mereka saling membutuhkan atau berhubungan yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan masing-masing, bukan atas ikatan moral (kebersamaan). Keadaan demikian dapat disamakan dengan bagian-bagian suatu organisme yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena apabila salah satu bagian rusak maka organisme tersebut akan macet.
v Ciri-ciri solidaritas
organik
adalah menguraikan tatanan sosial berdasarkan perbedaan individual diantara
rakyat, yang merupakan ciri dari masyarakat modern, khususnya yaitu daerah
perkotaan. Bersandar pada pembagian kerja yang rumit dan didalamnya orang
terspesialisasi dalam pekerjaan yang berbeda-beda. Dalam pembagian kerja yang
rumit ini, Emile Durkheim melihat adanya kebebasan yang lebih besar untuk semua
masyarakat.
v Solidaritas mekanik dan solidaritas organik mempunyai
berbagai macam perbedaan diantaranya
yaitu:
a.
Solidaritas
mekanik, relatif berdiri sendiri (tidak bergantung kepada orang lain) dalam
keefisienan kerja, terjadi di masyarakat sederhana, primitif, dan tradisional,
merupakan ciri dari masyarakat tradisional, kerja tidak terorganisir, beban
lebih berat, individualis rendah, dan represif yaitu tidak bisa dipaksa diri.
b.
Sedangkan
solidaritas organik adalah saling berkaitan dan mempengaruhi dalam keefesienan
kerja, dilangsungkan oleh masyarakat yang kompleks, ciri dari masyarakat modern
atau perkotaan, kerja terorganisir dengan baik, beban ringan, individualis
tinggi, dan adanya pembagian kerja.
ANALISA
TERHADAP ORGANISASI / KELOMPOK SOSIAL YANG ADA DI MASYARAKAT MENURUT TEORI
EMILE DURKHEIM
1.
Sekolah
Termasuk ke dalam
solidaritas organik. Karena sekolah merupakan suatu organisasi / instansi
pemerintah yang di dalamnya terdapat pembagian kerja (tugas) masing-masing
bagian yang saling berkaitan dan mempengaruhi dalam keefesienan kerja, kemudian
dijalankan oleh masyarakat yang kompleks dengan sistem kerja yang terorganisir
dengan baik, beban ringan, individualis tinggi.
2.
RT, RW (Masyarakat desa yang masih tradisional)
Termasuk ke dalam solidaritas mekanik. Karena
masyarakat ini terikat oleh kesamaan dan kesadaran bersama yang kuat. Hubungan
sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat cenderung akrab dan didasarkan
pada sistem nilai yang sama. Di dalam masyarakat desa juga terdapat rasa
kekeluargaan dan sling gotong royong.
3.
IDI ( Ikatan Dokter Indonesia)
Termasuk ke dalam
solidaritas organik. Karena IDI merupakan suatu organisasi yang di dalamnya
terdapat pembagian kerja (tugas) masing-masing bagian yang saling berkaitan dan
mempengaruhi dalam keefesienan kerja, kemudian dijalankan oleh masyarakat yang
kompleks dengan sistem kerja yang terorganisir dengan baik, beban ringan,
individualis tinggi.
4.
Koperasi
Termasuk ke dalam
solidaritas organik. Karena koperasi merupakan suatu organisasi yang di
dalamnya terdapat pembagian kerja (tugas) masing-masing bagian yang saling berkaitan dan
mempengaruhi dalam keefesienan kerja, kemudian dijalankan oleh masyarakat yang
kompleks dengan sistem kerja yang terorganisir dengan baik, beban ringan,
individualis tinggi.
2.
KLASIFIKASI FERDINAND TONNIES
Tokoh lain yang membagi jenis kelompok sosial adalah Ferdinand Tonnies, seorang sosiolog dari Jerman. Ia membagi kelompok sosial ke dalam dua jenis kelompok, yaitu gemeinschaft dan gesellschaft.
a. Gemeinschaft (Paguyuban)
Kelompok sosial ini digambarkan sebagai kehidupan bersama yang intim dan pribadi, yang merupakan suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
Gemeinschaft dibagi atas tiga tipe, yaitu
gemeinscharft by blood, gemeinschaft of place, dan gemeinschaft of mind.
1) Gemeinschaft by blood adalah paguyuban yang mengacu pada kekerabatan, atau di dasarkan pada ikatan darah atau keturunan.
2) Gemeinschaft of place adalah paguyuban yang mengacu pada kedekatan tempat, sehingga dapat saling bekerja sama dan tolong-menolong.
3) Gemeinschaft of mind adalah paguyuban
yang mengacu pada hubungan persahabatan karena persamaan minat, hobi, profesi,
atau keyakinan. Misalnya kelompok agama.
b. Gesellschaft (Patembayan)
Gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu Bentuk dalam pikiran belaka, dan strukturnya bersifat mekanis. Bentuk patembayan terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik misalnya ikatan antarpedagang, organisasi pegawai dalam suatu pabrik atau industri.
v Perbedaan antar
Gemeinschaft dengan Gesellschaft:
1.
Ciri
Gemeinschaft menurut hubungan sosial yaitu ikatan keluarga, sedangkan
gesselschaft yaitu pertukaran ekonomi.
2.
Ciri
Gemeinschaft menurut Institusi khas yaitu keluarga, sedangkan Gesselschaft
yaitu negara dan ekonomi.
3.
Ciri
Gemeinschaft menurut Citra tentang individu yaitu kedirian, sedangkan
Gesselschaft yaitu orang, warga.
4.
Ciri
Gemeinschaft menurut bentuk kekayaan yaitu tanah, sedangkan gesselschaft yaitu
uang.
5.
Ciri
gemeinschaft menurut tipe hukumyaitu hukum keluarga, sedangkan gesselschaft
yaitu hukum kontrak.
6.
Ciri
gemeinschaft menurut institusi sosial yaitu desa, sedangkan gesselschaft yaitu
kota.
7.
Ciri
gemeinschaft menurut kontrol sosial yaitu adat dan agama, sedangkan
gesselschaft yaitu hukum dan pendapat umum.
8.
Ciri dari
Gemeinschaft yaitu berbentuk komunitas sedangkan ciri dari Gesellschaft yaitu
masyarakat modern. Tentang hal ini pula secara tidak langsung bagi Tonies
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsip evolusi
yang ia miliki hampir sama dan senada dengan prinsip evolusi ahli lain seperti
Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantara
penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya kecenderungan berfikir secara
rasional, perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan
sistem organisasi. Sebagai contoh kasus ialah adanya suatu masyarakat bernama
kampung Ambon di daerah Bekasi, dimana asalnya sebuah komunitas tersebut
merupakan hanya kaum urban yang datang dari Ambon dan sekitarnya untuk mencari
penghasilan dengan bekerja seadanya, namun seiring dengan perubahan masa, waktu
dan zaman urbanisasi yang datang dari daerah tersebut semakin banyak dan
mengikuti pendahulunya yang lain untuk menempati lokasi yang sama. Sehingga
saat ini terbentuklan suatu masyarakat Ambon yang datang ke Jakarta setelah
sebelumnya hanya sebuah komunitas belaka.
Menurut Ferdinand
Tonnies masyarakat adalah karya ciptaan manusia itu sendiri seperti yang
ditegaskan oleh Tonnies dalam kata pembukaan bukunya. Masyarakat bukan
organisme yang dihasilkan oleh proses-proses biologis, bukan pula mekanisme
yang terdiri dari bagian-bagian individual yang berdiri sendiri-sendiri,
melainkan didorong oleh naluri-naluri spontan yang bersifat menentukan bagi
manusia. Masyarakat adalah usaha manusia untuk memelihara relasi-relasi timbal
balik yang mantap dan kemauan manusia mendasari masyarakat. Sehubungan dengan
kemauan itu, Tonnies kemudian membedakan antara Zweekwille, yaitu
kemauan rasional yang hendak mencapai tujuan dan Triebwille yaitu
dorongan batin berupa perasaan. Distingsi ini berasal dari Wilhelm Wundu.
Zweekwille adalah apabila orang hendak mencapai suatu
tujuan tertentu dan mengambil tindakan rasional ke arah itu. Suatu no
nonsense mentality menuntun seorang dalam merencanakan langkah-langkah
tepat untuk mencapai tujuan itu. Triebwille meliputi sejumlah
langkah atau tindakan yang tidak berasal dari akal budi saja, melainkan dari
watak, hati atau jiwa seseorang yang bersangkutan. Triebwille bersumber pada
selera, perasaan, kecenderungan psikis, kebutuhan biotis, tradisi, atau
keyakinan seseorang. Triebwille paling menonjol di kalangan petani, orang
seniman, rakyat sederhana, khususnya wanita dan generasi muda.Zweekwille lebih
menonjol di kalangan pedagang, ilmuan dan pejabat-pejabat serta generasi tua.
Pendapat ini langsung
berpengaruh atas corak dan ciri interaksi seseorang dalam kelompok atau
masyarakat, sehingga dapat dibedakan menjadi dua tipe masyarakat:
1.
Gemeinschaft
(paguyuban)
Merupakan bentuk
kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat dalam hubungan batin
bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan
persatuan batin yang juga bersifat nyata dan organis sebagaimana dapat
diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi gemeinschaft adalah bentuk hidup bersama yang
lebih bersesuaian dengan triebwille. Kebersamaan dan kerjasama tidak
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan di luar, melainkan dihayati sebagai
tujuan dalam dirinya. Orangnya merasa dekat satu sama lain dan memperoleh
kepuasan karenanya. Suasanalah yang dianggap penting daripada tujuan.
Spontanitas diutamakan diatas undang-undang atau keteraturan. Tonnies menyebut
sebagai contoh keluarga, lingkungan tetangga, sahabat-sahabat, serikat
pertukangan dalam abad pertengahan, gereja, desa, dan lain sebagainya. Para
anggota diperstukan dan disemangati dalam perilaku sosial mereka oleh ikatan
persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya sehingga mereka terlibat secara
psikis dalam suka duka hidup bersama. Dengan kata lain bahwa mereka sehati dan
sejiwa.
Menurut Ferdinand
Tonnies bentuk dari semua persekutuan hidup yang dinamakan gemeinschaft itu
keluarga. Ketiga soko guru yang menyokong gemeinschaft adalah:
·
Gemeinschaft by
blood
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan
diri pada ikatan darah atau keturunan. Contoh: kekerabatan,
masyarakat-masyarakat suatu daerah yang terdapat di daerah lain. Seperti Suku
Bangsa Sikep yang menetap di daerah Kudus, Blora, dan Pati.
·
Gemeinschaft of
place
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan
diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk
dapat saling tolong menolong. Contoh: Organisasi Himpunan Mahasiswa.
·
Gemeinschaft of mind
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan
diri pada ideologi atau pikiran yang sama. Contoh: Anggota yang bernaung dalam
sebuah partai yang sama.
2.
Gesellschaft
(patembayan)
Merupakan
bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan
biasanya untuk jangka waktu yang pendek. Gesellschaft sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka, serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat
diumpamakan pada sebuah mesin. Sedangkan menerut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi gesellschaft merupakan tipe asosiasi dimana relasi-relasi
kebersamaan dan kebersatuan antara orang berasal dari faktor-faktor lahiriah
seperti persetujuan, peraturan, undang-undang dan sebagainya. Menurut Tonnies
teori gesellschaft berhubungan dengan penjumlahan atau kumpulan orang yang
dibentuk atau secara buatan. Apabila dilihat secara sepintas kumpulan itu mirip
dengan gemeinschaft yaitu sejauh para individual hidup bersama dan tinggal
bersama secara damai tetapi dalam gemeinschaft mereka pada dasarnya terus
bersatu sekalipun ada faktor-faktor yang memisahkan, sedang dalam gesellschaft
pada dasarnya mereka tetap terpisah satu dari yang lain, sekalipun ada
faktor-faktor yang mempersatukan.
Tonnies memakai istilah
“hidup yang organis dan nyata (real)” untuk relasi-relasi yang berlaku didalam
gemeinschaft dan istilah “ struktur yang khayal dan mekanis” untuk
relasi-relasi yang berlaku di dalam gesellschaft. Namun Tonnies tidak pernah
mengatakan bahwa tipe masyarakat gemeinschaft adalah (sama dengan) organisme,
dan tipe masyarakat gesellschaft adalah (sama dengan mekanisme). Sebaliknya ia
menolak banyak ralisme maupun nominalisme, yang kedua-duanya sejak aristoteles
selalu di bandingkan oleh filsuf-filsuf dan telah menghasilakan dua gambaran
masyarkat yang ekstrem. Ia hanya bertujuan untuk melukiskan atas cara abstrak
dan dengan memakai konsep-konsep dua bentuk atau tipe kehidupan bersama yang
berbeda-beda dan merupakan dua kemungkinan abstrak.
Dalam konsep
gemeinschaft dan gesellschaft pada kenyataannya praktis mereka tidak saling
menolak, sebab tidak mungkin ada gemeinschaft tanpa ciri-ciri gesellschaft dan
tidak ada gesellschaft tanpa ciri-ciri gemeinschaft. Misalnya, keluarga
tradisional dan masyarakat desa, yang merupakan contoh-contoh gemeinschaft
tidak akan dapat bertahan terus, seandainya tidak ada peraturan, undang-undang,
sistem kepemimpinan dan sistem peradilan. Sekalipun orangnya didorong oleh
idealisme dan kemauan baik dan menggabungkan diri kedalam suatu gemeinschaft,
mereka tetap membutuhkan beberapa kepastian yang menyangkut rejeki dan
kebutuhan lain.di pihak lain, walaupun suatu perusahaan atau administrasi
negara diatur dan diselenggarkan secara birokratis dan rasional menurut
gambaran gesellschaft, unsur-unsur manusia yang nonrasional akan tetap ikut
memainkan peran dan mempengaruhi interaksi orang yang bersangkutan.
Seandainya tidak, mereka menjadi kumpulan robot-robot yang tidak berjiwa. Sama
sebagaimana zweekwille dan triebwille selalu terjalin.
Tonnies
menegaskan, bahwa setiap relasi selalu mengungkapkan ketunggalan dalam
kebhinekaan, dan kebhinekan dalam ketunggalannya. Hanya dalam membuat suatu
deskripsi yang umum dan abstrak, kita mempertentangkan unsur yang satu terhadap
unsur yang lainnya. Misalnya, kita berkata bahwa seorang seniman mengharapkan penghargaan,
sedang seorang pedagang mengharapkan keuntungan. Ini suatu pertentangan abstrak
dan generalisasi. Sebab dalam kenyataan hidup kedua hal tampak dalam keadaan
tercampur. Seniman juga harus mencari uang dan si pedagang sebagai manusia juga
menginginkan penghargaan. Begitu pula dengan kedua tipe masyarakat,
mereka selalu berbentuk campuran. Pola interaksi yang berlaku dalam
gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam gesellschaft tidak salig menolak atau
bertentangan satu sama lain. Tiap-tiap relasi mengandung dua aspek, selalu ada
dua hal yang kait mengkait dan tidak mungkin dipisahkan. Namun demikian, dalam
tipe gemeinschaft unsur hukum, peraturan, dan disiplin kurang diperhatikan dan
sama menonjol seperti dalam gesellschaft, sedang unsur perasaan dan solidaritas,
yang berasal dari penghargaan (triebwille) tidak begitu menonjol dalam
gesellschaft.
Paradigma atau alasan
Ferdinand Tonnies mengeluarkan teori tersebut adalah:
·
paradigma fakta social
·
paradigma fenomena
social
·
paradigma tingkah laku
atau perilaku social
Tonnies adalah contoh
langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan
kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan
manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi
kehidupan manusia. Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya
kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses
pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi.
Keunikan pendekatan
Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap masyarakat modern
(Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai kehidupan tipe
komunitas/kelompok/asosiasi (Gemeinschaft) yang lenyap. Bagi Tonnies
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat seperti prinsip evolusi
yang ia miliki adalah adanya kecenderungan berpikir secara rasional, perubahan
orientasi hidup, proses pandanagan terhadap suatu aturan dan soistem
organisasi. Kedua tipe masyarakat tersebut berbentuk campuran(saling berkaitan
dan tidak dapat di pisahkan dalam hidup karena tidak mungkin ada gemeinschaft
tanpa ciri-ciri Gesselschaft dan sebaliknya.
Dan dibawah ini adalah
pemaparan Tonnies tentang perbedaan antar Gemeinschaft dengan Gesellschaft
sebagai suatu perubahan yang justru bergerak kearah memperburuk, menurut
dirinya.
ANALISA
TERHADAP ORGANISASI / KELOMPOK SOSIAL YANG ADA DI MASYARAKAT MENURUT TEORI
FERDINAND TONNIES
1.
Keluarga
Termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial
gemeinshaft, karena di dalam keluarga terdapat suatu keterikatan yang terentk
sejak manusia lahir. Hal ini juga termasuk dalam gemeinschaft by blood.
2.
Rukun Tetangga, Rukun Warga
Termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial
gemeinschaft karena di dalam RT dan RW terdapat keterikatan antar masyarakat
yang terjalin sejak lahir atau sejak lama. Dalam lingkungan RT dan RW juga
terdapat rasa kekeluargaan dan tolong-menolong juga gotong royong, hal ini
termasuk jenis gemeinschaft of place.
3.
Sekolah
Termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial
gesellschaft karena terdapat kontrak atau jangka waktu yang telah ditentukan
bagi siswa yang bersekolah yaitu tiga tahun. Selain itu juga terdapat suatu
sistem timbal-balik diantara pihak sekolah/pemerintah dengan siswa, yaitu siswa
dapat mendapat ilmu pengetahuan dari bapak/ibu guru, pihak sekolah mendapat
pembayaran SPP dari siswa juga pihak guru mendapat gaji dari jasanya yang
disampaikan oleh pemerintah.
4.
NU (Nahdatul Ulama)
Termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial
gemeinschaft karena mengacu pada hubungan persahabatan karena persamaan agama
atau keyakinan yaitu Islam (Gemeinschaft of mind).
5.
Koperasi
Termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial
gemeinschaft karena mengacu pada hubungan persahabatan karena persamaan profesi
yaitu karyawan koperasi.
(Gemeinschaft of mind).
6.
Kelompok kekerabatan
Termasuk ke dalam bentuk kelompok sosial
gemeinschaft karena mengacu pada hubungan
persahabatan/kekerabatan
7.
Partai politik berdasarkan agama
Termasuk
ke dalam bentuk paguyuban karena ideologi.
8.
Ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu
pabrik atau industry
Termasuk ke dalam bentuk patembayan (gesellschaft)
karena hubungan antar anggota bersifat formal, memiliki orientasi ekonomi dan
tidak kekal serta memperhitungkan guna..
.
9.
OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
Termasuk ke dalam bentuk gesellschaft karena
bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk
dalam pikiran belaka, dan strukturnya bersifat mekanis
10. PSSI
Termasuk ke dalam bentuk gesellschaft karena dalam
organisasi tersebut terdapat struktur yang bersifat mekanis.
http://gurumudasosiologi.blogspot.co.id/2013/12/makalah-teori-sosiologi-klasik.html
2.3. Keanekaragaman Kelompok
Sosial
Kelompok sosial yang ada pada masyarakat multikultural bermacam-macam.
Berikut ini adalah macam-macam kelompok sosial di masyarakat menurut pandangan
para ahli sosiologi.
1. Solidaritas
Mekanik dan organik.
Diperkenalkan oleh Emile
Durkheim bahwa kelompok manusia terbagi atas dua yaitu kelompok manusia
didasarkan pada :
a. Segi mekanik
Merupakan bentuk naluriah yang ditentukan oleh pengaruh
ikatan geografi, biogenetik dan keturunan lebih lanjut. Setiap kelompok dapat
memenuhi kebutuhan tanpa bantuan dari pihak lain. Setiap anggota diikat oleh
kesadaran kolektif sebagai satu kelompok dan kepercayaan yang bersifat memaksa.
b. Segi
Fungsional
Merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang
rasional. Bentuk solidaritas bersifat mengikat sehingga terbentung
ketergantungan. Pengikatan berdasarkan kesepakatan yang terjalin.
2. Gemeinschaft
dan Gesellsschaft
Konsep ini diperkenalkan oleh ahli sosiologi dari jerman Ferdinand Tonnies yang berpendapat
kelompok masyarakat terbagi menjadi :
a. Gemeinschaft
Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal, hal ini dapat terbentuk pada
ikatan keturunan contohnya keluarga.
Jenis-jenis Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu :
·
Blood yaitu mengacu pada ikatan
kekerabatan ( garis keturunan )
·
Place yaitu merupakan ikatan
berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja.
·
Mind yaitu mengacu pada
hubungan persahabatan baik karena keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama.
b. Gesellsschaft
Adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang
jangka waktunya terbatas, contohnya ikatan para pedagang atau pekerja, buruh
yang memiliki kepentingan secara rasional.
Perbedaan yang
dapat kita simpulkan antara Gemeinschaft dengan gesellschaft
Gemeinschaft : Individu tetap menyatu walaupun ada
perbedaan kelompok.
Gesellschaft : Walaupun menyatu tetap saja sebagai
individu yang terpisah.
3. Kelompok
Primer dan Sekunder
Cooley Dan Faris menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat, yaitu kelompok;
a. Primer
Ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim, ruang
lingkupnya adalah keluarga, teman maupun rukun warga.
b. Sekunder
Ditandai dengan pergaulan yang formal, tidak pribadi dan
bercirikan kelembagaan, misalnya partai politik atau organisasi formal lainnya.
4. In-Group dan
out-group
Diperkenalkan oleh William
Graham Summer yang membagi kelompok masyarakat menjadi dua yaitu:
a. In Group
Kelompok dalam artinya hanya melibatkan dari dalam kelompoknya saja.
Biasanya memiliki ciri-ciri adanya persahabatan, kerjasama, keteraturan,
kedamaian, solidaritas yang tinggi.
b. Out group
Sikap yang dilakukan terhadap kelompok lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok sosial adalah
kumpulan orang yang memilik kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Kelompok sosial di ciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok
sosial juga sangat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Berbagai macam kelompok
atau asosiasi dalam masyarakat multikultural antara laindi golongkan berdasarkan
etnis, agama, dan stratifikasi sosial.
Dampak yang ditimbulkan
dari adanya kelompok sosial dalam masyarakat multikultural adalah dapat
menimbulkan konflik antar anggota masing-masing kelompok. Karena dalam
kehidupan masyarakat multikultural sering tidak dapat di hindari berkembnagnya
paham-paham atau cara hidup yang di dasarkan pada etnosentrisme, primodialisme,
aliran, sektarianisme, dan sebagainya. Paham-paham tersebutlah yang terkadang menjadi penghambat integrasi
bangsa.
Bentuk solidaritas sosial masyarakat industri-kota
adalah solidaritas organik. Namun, karena komunitas industri-kota masih berada
dalam proses perkembangan, karakteristik yang terdapat pada komunitas ini masih
belum menunjukkan karakteristik dari masyarakat organik penuh. Pada komunitas
ini masih ditemui adanya beberapa karakteristik dari masyarakat yang yang
mekanik.
Perubahan bentuk solidaritas sosial masyarakat
industri-kota merupakan sebuah proses yang alamiah dan dibutuhkan oleh
masyarakat. Industrialisme tidak dapat berkembang dalam masyarakat yang bentuk
solidaritasnya adalah solidaritas mekanik.
B. Saran
Demikianlah beberapa
proses sosial telah di uraikan secara cukup panjang. Semuanya dapat menjadi
pisau analisis untuk mengevaluasi bagaimana masyarakat kita membangun kerja
sama. Meskipun demikian, karena kita pro pada masyarakat majemuk maka uraian di
atas cukup banyak memberikan porsi pada konflik dan pertentangan, bukan dengan
maksud untuk menegaskan bahwa masyarakat majemuk harus berkonflik. Yang hendak
ditonjolkan adalah bagaimana menyelesaikan konflik. Ini penting karena konflik
hampir tidak pernah absen dalam kehidupan masyarakat majemuk.
DAFTAR PUSTAKA
http://kakakpintar.com/keanekaragaman-kelompok-sosial-dalam-masyarakat-multikultural/, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://www.slideshare.net/khoirulanwarudin9/keanekaragaman-kelompok-sosial-dalam-masyarakat1, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://ipssmk1dpk.blogspot.co.id/2009/01/materi-kelas-xi-semester-genap.html, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://catatan-adha.blogspot.co.id/2010/10/keanekaragaman-kelompok-sosial-dalam.html, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://ddayipdokumen.blogspot.com/2013/01/keanekaragaman-kelompok-sosial-multikultural.html, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://muhammadarifin7.blogspot.co.id/2013/01/hubungan-antar-kelompok-dalam.html, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://ddayipdokumen.blogspot.co.id/2013/01/keanekaragaman-kelompok-sosial-multikultural.html, diakses tanggal 11 Oktober 2016
http://aidilakhsa.blogspot.co.id/2014/05/kelompok-sosial-dalam-masyarakat.html, diakses tanggal 11 Oktober 2016
No comments:
Post a Comment