Contoh
Artikel Konseptual
UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
ABSTRAK
Peningkatan
prestasi belajar dipengaruhi oleh minat baca dan motivasi belajar. Minatbaca
adalah ketertarikan kepada kegiatan membaca. Sedangkan motivasi belajar
merupakansuatu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Salah satu
faktor yang menentukankesuksesan akademik anak adalah kelancaran membaca.
Membaca merupakan kegiatan yangdalam pelaksanaannya tidak menguras banyak
tenaga, namun sangat bermanfaat.Ketidaklancaran dalam membaca baru dianggap
masalah ketika anak duduk di kelas 3 atau 4. Kemampuan membaca harus dimiliki
oleh semua anak, agar mereka bisa belajarberbagai bidang ilmu. Motivasi yang
baik akan melahirkan proses dan hasil belajar yang baik.Motivasi belajar pada
anak memiliki fungsi: (1) mendorong manusia untuk berbuat, (2)menentukan arah
perbuatan, dan (3) menyeleksi perbuatan. Motivasi berprestasi seseorangdibagi
menjadi 2 tipe, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik merupakan harapan dalam diri seseorang (internal) untuk berhasil
sedangkan motivasiekstrinsik yang dipengaruhi oleh hukuman atau penghargaan
dari luar (eksternal). Berbagaiupaya dilakukan untuk meningkatkan motivasi
belajar membaca siswa. Seperti: (1)membangun atau memperbaiki perpustakaan
sekolah. (2) menggerakkan penulisan buku-bukuoleh penulis daerah sendiri. (3)
memberikan penghargaan dan celaan. (4) memberi tugas. Dan(5) membuat suasana
hati anak senang dan nyaman menerima materi pelajaran. Peserta didik sebagai
bagian dari manusia pada umumnya harus memiliki motivasiyang tinggi dalam belajar
guna mencapai hasil belajar yang baik. Motivasi intrinsik yangmerupakan
motivasi internal perlu dipupuk pada diri anak, sedangkan faktor
eksternalsebaiknya dikurangi. Kata kunci : motivasi, belajar membaca, prestasi
belajar.
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber dayamanusia.
Untuk mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan, maka keterpaduan
antarakegiatan guru dengan siswa sangat diperlukan. Oleh karena itu guru
diharapkan mampumengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana yang mampu
mendorong motivasi siswauntuk belajar. Tercapainya tujuan pendidikan yang
dicita-citakan khususnya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan
prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalahminat
baca dan motivasi belajar. Minat baca adalah suatu rasa ketertarikan atau
kesukaanterhadap kegiatan membaca. Dengan memiliki minat baca dalam diri, maka
siswa akanbergerak hatinya untuk terus membaca. Sedangkan motivasi belajar
merupakan suatudorongan untuk melakukan suatu kegiatan belajar. Dimana dengan
keinginan untukberprestasi mendorong siswa untuk berusaha agar tercapai hasil
belajar yang optimal. Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan
dengan tujuan danbahan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit
(tersembunyi). Belajar menurutpandangan B. F. Skiner (1958) adalah suatu proses
adaptasi atau penyesuaian tingkah lakuyang berlangsung secara progresif.
Membaca adalah salah satu kegiatan yang dalam pelaksanaannya tidak
mengurasbanyak tenaga, namun sangat bermanfaat. Dengan membaca kita dapat
mengetahui segalayang selama ini belum kita ketahui. Membaca sebagai
keterampilan yang harus diajarkansejak anak masuk sekolah dasar (SD) dan
kesulitan membaca harus secepatnya diatasi, karenamembaca merupakan usaha untuk
belajar (Abdurahman,1999: 200). Kebiasaan membaca,terutama pada jenjang
pendidikan rendah masih memprihatinkan. Hal itu tampak pada surveitradisi
membaca siswa di dunia Indonesia menempati peringkat 30 dan negara
Firlandiarangking teratas (Kurniawan,2000: 237).Keterampilan membaca sebagai
dasar untuk menguasai berbagai bidang ilmu. Jikaanak pada massa usia sekolah
permulaan tidak segera memiliki keterampilan membaca makaia akan mengalami
banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang ilmu pada kelas-kelas
berikutnya. Oleh karena itu anak harus belajar membaca agar ia dapat membaca
untuk belajar (Lerner, 1988, dalam Abdurahman, 1999: 2000).Kelancaran membaca
menjadi dasar kesuksesan akademik anak. Anak-anak yangterampil membaca sejak
usia dini dan selalu dipaparkan dengan bahan cetakan akan memilikirasa ingin
lebih besar, dan selalu ingin memperluas pengetahuannya. Sebaliknya anak-anak
yang lambat dalam penguasaan keterampilan membaca, lebih jarang mendapat latihanmembaca
dibandingkan teman sebaya sehingga akan kehilangan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan membaca dengan lancar (Prof. Dr. Amitya Kumara, M.S.)
Prof. Dr. Amitya Kumara, M.S. mengamati bahwa ketidaklancaran membaca
yangmuncul di tahun pertama dan kelas 2 sering tidak terdeteksi oleh guru. Dan
guru menganggaphal tersebut sebagai hal yang wajar. Sementara dalam
pandangannya justru di sinilahsesungguhnya titik awal kekompleksan masalah.
“Kebanyakan ketidak lancaran membaca baru dianggap masalah ketika anak sudah
duduk di kelas 3 atau 4 SD ketika mereka dituntut untuk mempelajari dan
menguasai materipelajaran.”ujarnya. Kesulitan belajar membaca pada anak sering
membuat guru khawatir, terlebih jikaanak sudah memasuki kelas 3 atau kelas 4
SD. Salah satu faktor yang menyebabkan anak kesulitan belajar membaca adalah
kurangnya minat atau motivasi anak untuk belajarmembaca. Faktor yang
menyebabkan kurangnya motivasi anak dalam belajar membaca antaralain: kurangnya
ketersediaan buku-buku bacaan umum dan pelajaran yang menarik untuk dibaca,
kurang menariknya pembelajaran membaca di kelas rendah khususnya kelas 1.
DISKUSI
Membaca
merupakan salah satu komponen dari sistem komunikasi, yaitu interaksisecara
tertulis antara pembaca dengan penulis. Kemampuan itu harus dimiliki oleh
semuaanak, agar anak dapat belajar berbagai bidang ilmu. Oleh karena itu,
berbagai upaya dilakukanuntuk meningkatkan motivasi belajar membaca pada siswa
sekolah dasar. Motivasi belajar yang dimiliki oleh peserta didik memiliki tiga
fungsi, yaitu: (1)mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang
melepaskan energi, (2)menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang
hendak dicapai, dan (3) menyeleksiperbuatan yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dengan serasiguna mencapai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuantersebut
(1990:84). Motivasi belajar yang baik akan melahirkan proses dan hasil belajar
yangbaik. Motivasi berprestasi seseorang apakah di sekolah, tempat kerja atau
di tempat manapun dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu motivasi intrinsik yang
merupakan harapan dalam diri(internal) untuk berhasil dan melakukan sesuatu
untuk diri sendiri. Dan motivasi ekstrinsik yang dipengaruhi oleh penghargaan
atau hukuman dari luar diri (eksternal). Contoh dari keduamotivasi ini,
misalnya seorang mahasiswa bekerja keras karena keberhasilan dalampendidikan
itu penting maka yang berperan pada dirinya adalah motivasi intrinsik.
Tetapikalau ia bekerja keras karena kelak supaya mendapatkan gaji yang tinggi
begitu selesai kuliahmaka yang berperan adalah motivasi ekstrinsik. Sebenarnya,
apabila guru dan siswa mau membiasakan diri untuk membaca, makalamban laun akan
tertanam dalam diri mereka suatu keadaan dan perasaan ingin tahu yangdapat
menumbuhkan minat untuk selalu membaca. Mereka akan dapat merasakan
kenikmatanmembaca, sehingga pada akhirnya kecanduan. Berbagai upaya lain dapat
dilakukan olehpihak-pihak yang berkepentingan seperti orang tua, sekolah, dinas
pendidikan atau pihak-pihak lain yang peduli dengan peningkatan motivasi
membaca di sekolah.Pertama, untuk menumbuhkan minat baca pada anak seharusnya
dimulai sejak masa usia prasekolah, danberlanjut di taman kanak-kanak dan
sekolah dasar. Dengan mengenalkan buku sejak dini,siswa telah dilatih untuk
mengenal dan akhirnya dapat mencintai buku. Kedua, menyadarkansiswa dengan
kampanye yang menarik bahwa bahan bacaan merupakan sumber pengetahuan,informasi
dan hiburan yang mempunyai karakter unik dan dapat dinikmati dengan cara yangberbeda
dengan tontonan televise. Ketiga, menyediakan suasana yang
mendorongterbentuknya budaya membaca di sekolah. Hal ini misalnya dilakukan
dengan membangunatau memperbaiki perpustakaan-perpustakaan sekolah yang telah
ada. Perpustakaan-perpustakaan sekolah kita saat ini pada umumnya mirip gudang
yang berisi lemari-lemari ataurak-rak buku yang dipenuhi dengan buku-buku
berdebu. Tanpa pustakawan profesional yangmemahami seluk-beluk perbukuan dan
tata pengaturan perpustakaan yang baik. Keempat, menggerakkan penulisan
buku-buku oleh penulis daerah sendiri. Penulisanbuku-buku dari daerah sendiri
di sini maksudnya adalah sekolah, dinas pendidikan,pemerintah daerah mapun
sponsor yang peduli dan dapat memfasilitasi atau bahkanmengakomodasi penulisan
dan penerbitan buku yang ditulis oleh siswa atau guru yangmemiliki interest dan
kemampuan dalam bidang tulis-menulis. Sudah menjadi rahasia umum,budaya menulis
berhubungan erat dengan budaya membaca. Kita dapat pula berlogika, bila
diperpustakaan sekolah terpajang buku karya orang-orang yang dikenal baik
seperti guru mereka, kakak kelas, atau bahkan adik kelas mereka pasti siswa
akan tergerak hati membacanya. Bahkan, bukan tidak mungkin mereka akan
melangkah ke budaya menulis yangmerupakan budaya tingkat lanjut setelah terbentuk
budaya membaca. Semua itu tidak dapat dibangun hanya dengan himbauan lewat
kata-kata. Budayamembaca menjadi budaya guru dan siswa kita mungkin saja. Tapi
kuncinya tetap yaitumelakukannya dengan perbuatan. Dalam bukunya “How to Teach
Your Baby to Read”, Glen Doman mengatakan bahwa, pada dasarnya kemampuan anak
belajar membaca khususnya balita sangat luar biasa. Bahkan,kata Doman, otak
anak yang separuhnya sudah dilakukan pembedahan Hemispherectomy (membuang
separuh fisik otaknya) bisa mempunyai kemampuan yang sama dengan anak
yangotaknya utuh dan normal. Prayitno (1989:17) lebih lanjut mengemukakan bahwa
ada beberapa cara yang dapatdilakukan oleh guru dalam menimbulkan motivasi
belajar ekstrinsik, yaitu memberikanpenghargaan dan celaan, persaingan atau
kompetensi, memberikan hadiah dan hukuman, danpemberitahuan tentang kemajuan
belajar peserta didik kepada peserta didik. SedangkanSardiman (1990:91-94)
mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: (1) memberikan angkakepada peserta
didik, (2) memberikan hadiah, (3) menciptakan situasi kompetisi di kelas,
(4)melihat ego peserta didik, (5) memberikan ulangan, (6) mengetahui hasil, (7)
memberikanpujian, (8) memberikan hukuman, (9) menumbuhkan hasrat untuk belajar
kepada pesertadidik, (10) menumbuhkan minat, dan (11) merumuskan tujuan belajar
yang diakui danditerima oleh anak. Kita harus percaya bahwa anak-anak memiliki
kemampuan belajar yang tidak tertandingi. Karena banyak bukti sudah kita lihat
dalam kehidupan sehari-hari, mereka biasmenghafal iklan atau acara televisi
kesukaan mereka, nyeletuk ketika kita berbicara denganorang lain, dan menyerap
kata-kata yang kita ucapkan. Menurut Doman, upaya untuk memotivasi siswa
belajar membaca adalah: Jangan membuat anak menjadi bosan dengan maju terlalu
cepat atau maju terlalu lambat,serta terlalu sering memberi tes. Jangan memaksa
anak apapun bentuknya. Jangan tegang, lebih baik menunda jika suasana tidak
mendukung, baik pada Andamaupun si anak. Bergembiralah dan buat suasana hati
anak menjadi senang dan nyaman menerimapelajaran dari Anda. Selalu ciptakan
cara baru. Ingat, bagaimanapun cara Anda mengajar, hampir bisadipastikan bahwa
ia akan belajar lebih banyak daripada tidak diajarkan sama sekali. Berikut
beberapa cara yang bisa diterapkan pada siswa agar senang dan mau belajar
membaca. a.Membacakan cerita. Anak yang dibacakan cerita terbukti akan lebih
menyukai buku. Siswa yang suka bukucenderung tidak akan mengalami kesulitan
belajar membaca. Karena bagi merekamembaca adalah hiburan, bukan pelajaran.
b.Perlahan tapi pasti Belajar membaca lebih baik dilakukan sedikit demi
sedikit, tetapi rutin. Lebih baik mereka belajar membaca sehari tiga kali
dengan hanya 2 atau 3 kalimat, daripadamemaksakan siswa membaca 1 halaman
setiap minggu. c.Ciptakan suasana menyenangkan Ciptakan suasana yang
menyenangkan ketika mengajari siswa membaca. d.Memberi tugas Memberi tugas
kepada siswa dan siswa mencari jawabannya di perpustakaan. Dengan begitu siswa
harus membuka buku dan membacanya untuk menemukan jawaban dari tugas yang
diberikan. Ketika minat membaca sudah ada, mereka akan senang sekali untuk
mulai belajar membaca. Motivasi intrinsik yang merupakan motivasi internal
perlu dipupuk dalam diri anak, sedangkan faktor eksternal sebaiknya dikurangi.
Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Pintrich dan Schunk (1996) bahwa motivasi
intrinsik merupakan sumber yang kuat dan positif dalam kehidupan manusia.
Akhir-akhir ini di lingkungan sekolah banyak dijumpai anak didik yang kurang
memiliki motivasi intrinsik. Sebenarnya anak perlu belajar bahwa
sebab-sebabkeberhasilan atau kegagalan sangat tergantung usaha yang
dilakukannya. Motivasi intrinsik lahir secara ilmiah pada diri individu tanpa
dipengaruhi dari luar. Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara
khusus merupakan gejalaaktifitas jiwa manusia yang sangat diperlukan oleh
manusia dan peserta didik khususnyadalam mengarungi kehidupan yang sarat dengan
persaingan. Peserta didik sebagai bagian darimanusia pada umumnya harus
memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar guna mencapaihasil belajar yang
baik.
KESIMPULAN
Kelancaran
membaca menjadi dasar kesuksesan akademik anak. Ada berbagai caradalam
meningkatkan motivasi belajar membaca siswa guna meningkatkan prestasi
belajar.Antara lain: (1) membangun atau memperbaiki perpustakaan sekolah, (2)
tidak memaksa anak apapun bentuknya, (3) selalu ciptakan cara baru, (4)
menciptakan suasana menyenangkan, dan(5) memberi hadiah atau pujian. Motivasi
belajar yang baik akan melahirkan proses dan hasilbelajar yang baik. Motivasi
dibagi menjadi 2, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
SARAN
Motivasi
intrinsik perlu dipupuk pada diri siswa, sedangkan faktor eksternal
sebaiknyadikurangi. Motivasi intrinsik merupakan sumber yang kuat dan positif
dalam kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul, H.
& Nurhayati. 2010. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Agus, T.,
Hera, L.M., Puji, L.P. 2010. Pendidikan Anak di Sekolah. Jakarta: Universitas
Terbuka. -----,---- .2011. Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca pada Anak
Tersedia pada:http://www.anneahira.com diunduh: 24 Juni 2011. -----,---- .2008.
Dasar Pendidikan Dalam Konsep dan Makna Belajar. Tersedia
pada:http://mjieschool.multiply.com.diunduh: 26 Juni 2011. -----,-- .2010 Cara
Cepat Ajarkan Anak Membaca. Tersedia pada:
http://tipstrikbloggratis.blogspot.com diunduh: 26 Juni 2011. Suhadinet. 2008.
Kegiatan Membaca Menjadi Budaya Guru dan Siswa Kita. Tersedia
pada:http://suhadinet.wordpress.com .diunduh: 27 Juni 2011 Copy the BEST
Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
Terimakasih, saya bersyukur sangat terbantu🙏
ReplyDeletePenulis nya siapa ini
ReplyDelete