Prinsip Kerja Pembangkit Listrik - Selamat malam
sobat semuat. Postingan kali ini kami akan mebahas materi tentang kelistrikan,
nah kalau berhubungan dengan listrik pasti semua rekan-rekan paham apa itu
listrik. Namun apakah kita sudah tahu bagaimana listrik itu dihasilkan dan apa
yang menjadi tenaga penggeraknya sehingga menghasilkan listrik. Oleh karenanya
maka kami mengulas materi tentang Prinsip Kerja pembangkit listrik Berdasarkan
Tenaga Penggeraknya secara lengkap dan detail, tidak cukup itu saja pembahasan
kita disertai dengan contoh gambarnya.
1. PLTA
(Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Dengan memanfaatkan aliran air sebagai penggerak
turbin yang selanjutnya memutar generator listrik, tentu jenis pembangkit
listrik ini bisa lebih menghemat biaya. Yakni tidak memerlukan bahan bakar
untuk bekerja. Untuk itulah PLTA banyak diterapkan di Indonesia sebagai sumber
energi listrik primer. Meski sudah banyak diterapkan tetapi tidak semua daerah
di Indonesia memiliki aliran air atau bendungan yang cukup untuk menerapkan
metode ini. Khususnya di daerah yang tandus/ kekurangan air.
2. PLTD
(Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)
Pembangkit listrik ini berbahan bakar BBM (solar),
biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil,
terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam
perkembangannya di Indonesia PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar
tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi
energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang
merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang
dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada
turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran
dari ruang bakar.
3. PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap
pada pembangkit listrik tenaga uap digunakan untuk memutar turbin yang kemudian
oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh
PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Umumnya di
Indonesia bahan bakar untuk memanaskan air agar menghasilkan uap adalah batu
bara. Oleh sebab itu pembangkit jenis ini juga disebut sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Panas (PLTP).
Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa
macam bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya.
Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel.
Lalu bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang
bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar
menjadi energi panas/ kalor.
4. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Prinsip kerja PLTN sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan pembangkit listrik konvensional, yakni; air diuapkan di dalam suatu
ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan
bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk
menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya
dengan pembangkit listrik konvensional adalah bahan bakar untuk menghasilkan
panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan as sehingga
bisa mencemari udara/ lingkungan. Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan
untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan
fisil (uranium) dalam reactor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan
air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel
seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN
merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
5. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga
Gas/Geoternal/Panas bumi)
Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik
untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTG). Sesungguhnya,
prinsip kerja PLTG sama saja
dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal
langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTG biasanya
dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTG juga lebih
murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan
biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut
bumi. Pembangkit listrik jenis ini belum cukup banyak di Indonesia. Hanya
didaerah yang dekat pegunungan berapi yang bisa memanfaatkan energi ini.
6. PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar
matahari menjadi energi listrik yang kemudian disimpan dalam baterai atau aki
untuk digunakan setiap saat. Prinseip kerjanya tidak lagi menggunakan generator
listrik sebagai pembangkitnya, akan tetapi menggunakan panel surya yang umumnya
dipasang diatap rumah atau daerah yang mudah terkena sinar matahari.
7. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin)
Turbin angin
bekerja seperti kincir angin jaman dahulu kala, namun dengan teknologi yang
tinggi. Angin berhembus pada blade rotor dan menyebabkan rotor berputar, yang
merubah sebagian energi kinteik angin menjadi energi gerak. Sensor pada turbin
mendeteki kekuatan angin dan arahnya. Rotor (dapat) otomatis bergerak menghadap
angin and dapat otomatis berhenti ketika kecepatan agngon dapat sangat tinggi
untuk memproteksi turbin dari kerusakan.
Shaft dan gearbox terkoneksi dengan
rotor generator (1), sehingga ketika rotor berputar, demikian pula dengan
generator. Geerator menggunakan prinsip medan ektromagnetik untuk mengubah
energi mekanikal menjadi energi listrik.
Energi dari
generator ditransmisikan melalui kabel ke Gardu Induk/Substation (2). Disini,
semua energi listrik yang dihasilkan oleh semua turbin digabungkan dan
tegangannya dinaikkan. Operator Grid menggunakan tegangan tinggi untuk
mentransmisikan listrik melalui kabel udara/ electrical transmission (3) ke
rumah-rumah maupun pelanggan bisnis atau industri yang memerlukan / consumer
and busnineses (4). Pada tempat ini, trafo digunakan untuk menurunkan tegangan
ke level yang dapat digunakan.
8. Pembangkit
Listrik Tenaga Batu Bara
Pembangkit
Listrik teaga batu bara prinsipnya sama dengan PLTU, yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara. Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah
satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik di mana tenaga listrik didapat
dari mesin turbin
yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batubara.
Siklus di PLTU
dapat dibedakan menjadi
-
Siklus Udara,
sebagai campuran bahan bakar
-
Siklus Air,
sebagai media untuk menghasilkan uap air (steam)
-
Siklus Batubara,
sebagai bahan bakar
Siklus Udara, Udara sebagai
campuran bahan bakar masuk ke dalam Boiler melalui PA Fan, FD Fan dan ID Fan.
PA Fan mengalirkan udara awal masuk boiler dalam kondisi hangat, karena udara
di PA Fan telah dipanaskan dahulu oleh sisa panas pembakaran di Economizer.
Proses kerja
PLTU batubara secara sederhana:
- Batubara dihancurkan dan dihaluskan hingga
menyerupai tepung, kemudian dicampur dengan udara panas dan disemprot dengan
tekanan tinggi sehingga akan terjadi pembakaran yang maksimum ke dalam boiler.
- Air dialirkan melalui pipa di dalam dinding boiler,
dipanaskan menjadi uap hingga mencapai suhu 1000oF dengan tekanan 200 bar dan
disalurkan ke turbin.
- Tekanan uap yang besar akan mendorong poros turbin
yang dihubungkan ke poros generator dimana magnet berputar dalam kumparan
sehingga menghasilkan listrik.
- Uap yang keluar dari turbin dialirkan ke kondensor
untuk dimasak ulang. Sedangkan air pendingin akan disemprotkan ke dalam cooling
tower, kemudian dipompa kembali ke kondensor sebagai air pendingin ulang dan
uap air dikembalikan ke boiler untuk mengulangi siklus.
9. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi
energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair
(BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsip kerja PLTG adalah udara dimasukkan
dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu
tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara
dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
10. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)
Gas dan Uap merupakan kombinasi antara PLTG dan
PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas
uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi. Ketel uap PLTU yang memanfaatkan
gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery Steam Generator (HRSG).
Dalam pengoperasiannya daya PLTG yang diatur dan daya PLTU akan mengikuti saja.
PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.
Secara umum HRSG tersebut adalah pengganti boiler pada PLTU, yang bekerja untuk
menghasilkan uap. Setelah uap dalam ketel cukup banyak, uap tersebut akan
dialirkan ke turbin uap dan memutar generator untuk menghasilkan daya listrik.
Dan efisiensi PLTGU lebih baik dari pusat listrik termal lainnya mengingat
listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang dihasilkan PLTG ditambah
PLTU tanpa bahan bakar.
11. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)
Salah
satu energi di laut tersebut adalah energi ombak yang merupakan sumber energi
yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau
bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek
gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang. Jenis pembangkit
lihanya bisa diterapkan di daerah yang dekat dengan laut. Khususnya yang
memiliki ombak besar sebagai penggerak generatornya.
12. PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
- Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300°C). Asap yang keluar dari pembakaran juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang.
- Pemanfaatan panas hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik.
Pemerintah Kota Bandung sudah menerapkan pembangkit
listrik tenaga sampah. yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik
(Waste to Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah).
13. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)
Energi
pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya
sama dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk
memutar turbin dan menghasilkan energi listrik. Sehingga energi listrik jenis
ini bisa dikatakan gratis, dan memiliki produksi listrik stabil karena pasang
surut air bisa diprediksi
No comments:
Post a Comment