MAKALAH
POTENSI BUDAYA
INDONESIA DAN PEMANFAATANNYA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran IPS.
Disusun Oleh :
Elly Augustin
KELAS : IX C
SMP NEGERI 02 PUGER
Agustus 2017
KATA PENGANTAR
Seiring dengan
kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh,
di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah.
Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan
menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih
untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya
yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau
budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Indonesia
dikenal dengan kekayaan dan keragaman budayanya. Kekayaan dan keanekaragaman
budaya tersebut terbentuk melalui proses panjang melalui interaksi antarsuku di
Indonesia maupun hasil persinggungan dengan budaya dari negara lain. Ketika
Portugis datang ke Indonesia, persinggungan dengan budaya Eropa telah menambah
kekayaan budaya bangsa Indonesia, demikian halnya ketika Belanda dan Jepang
datang ke Indonesia. Para pedagang dari China dan India juga turut menambah
kekayaan budaya. Kedatangan mereka juga membawa ajaran agama yang kemudian
tersebar luas di Indonesia. Akibatnya, Indonesia memiliki keragaman budaya yang
sangat tinggi.
Keragaman
budaya Indonesia sangat potensial meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Namun,
sampai saat ini, keragaman budaya itu belum mampu dimanfaatkan secara optimal
untuk mensejahterakan masyarakat. Keragaman budaya itu tentu saja memiliki
perbedaan dengan ciri khas masing-masing yang malah menjadi salah satu kekayaan
yang dimiliki oleh Indonesia. Keragaman budaya ini juga memiliki beragam peran,
khususnya dalam bidang pembangunan nasional di Indonesia.
Setiap
daerah di Indonesia memiliki budaya masing-masing dalam bentuk atau wujud
tarian, lagu, upacara adat, rumah adat, alat musik, senjata tradisonal, dan
sebagainya. Beberapa contoh wujud budaya, nama dari wujud budaya, deskripsi ,
dan pemanfaatanya yang ada di beberapa daerah di Indonesia
Mereka lebih
memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tetntu sesuai dengan
keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing
daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri..
Besar harapan kami, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul “Potensi
Budaya Indonesia dan Pemanfaatannya” yang didalamnya membahas tentang kebudayaan di Indonesia serta potensi pemanfatannya ini menjadi salah satu sarana agar masyarakat
menyadari betapa berharganya sebuah kebudayaan bagi suatu bangsa, yang ahirnya
akan membuat masyarakat menjadi merasa bangga terhadap budaya daerahnya
sendiri.
Penulis
Puger, Agustus 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A.
Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C.
Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 2
A.
Pengertian Budya
........................................................................................................ 2
B. Potensi Budaya di Indonesia dan Pemanfaatannya .................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14
A.
Kesimpulan .................................................................................................................. 14
B.
Saran ............................................................................................................................ 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Budaya, satu kata yang tidak
dapat dipisahkan dari sebuah negara terlebih untuk Indonesia yang dikenal
sebagai negara multikultural. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena semua aspek
dalam kehidupan masyarakt dapat dikatakan sebagai wujud dari kebudayaan,
misalnya gagasan atau pikiran manusia, aktivitas manusia, atau karya yang
dihasilkan manusia.
Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga dengan baik oleh para penerus bangsa. Budaya lokal Indonesia beranekaragam sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari banyak pulau, suku, dan sumber daya lainnya. Dalam artikelnya, Parsudi Suparlan mengatakan bahwa potensi Indonesia sebagai negara multikultural, telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendefinisikan apa yang disebut kebudayaan bangsa, seperti yang terdapat pada penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.
Budaya juga merupakan identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga dengan baik oleh para penerus bangsa. Budaya lokal Indonesia beranekaragam sesuai dengan potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari banyak pulau, suku, dan sumber daya lainnya. Dalam artikelnya, Parsudi Suparlan mengatakan bahwa potensi Indonesia sebagai negara multikultural, telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa Indonesia dalam mendefinisikan apa yang disebut kebudayaan bangsa, seperti yang terdapat pada penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: “Kebudayaan bangsa (Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah”.
Hal ini menjadi satu
kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat
mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing
yang dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi
penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh
ketahanan budaya bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu
identitas negara di mata Internasional.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari budaya ?
2.
Apa saja
potensi budaya di Indonesia dan pemanfaatannya ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui
apa pengertian
dari budaya ?
2. Untuk mengetahui
apa saja potensi budaya di
Indonesia pemanfaatannya ?
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Budaya
1.
Definisi budaya
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan
hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya
sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari
budi.
Budaya merupakan cara hidup yang
berkembang, serta dimiliki bersama oleh kelompok orang, serta diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya ini terbentuk dari berbagai unsur yang
rumit, termasuk sitem agama dan politik, adat istiadat, perkakas, bahasa,
bangunan, pakaian, serta karya seni.
Bahasa sebagaimana juga sebuah budaya,
adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari manusia sehingga kebanyakan
manusia lebih cenderung menganggap sebagai sebuah warisan secara genetis. Saat
orang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, serta
lebih menyesuaikan perbedaannya, dan membbuktikan bahwa budaya itu dapat
dipelajari.
Budaya merupakan pola hidup yang menyeluruh.
budaya memiliki sifat yang kompleks, abstrak, serta luas. Bebagai budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur sosial-budaya ini tersebar, serta
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
2. Pengertian
Kebudayaan
Dalam hal ini, Prof. Dr. Koentjoroningrat
mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusiadalam rangka kehidupanbermasyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan
manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan
naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan
apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan manusia yang merupakan
kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya
(seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan
yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di
dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan
pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap
tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna
memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang
berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti
lembaga kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya
Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks,
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat
dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi
tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian
aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang
terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan
digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana
terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk
memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi
pedoman bagi tingkah lakunya.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan
ide yang ada dalam kepala manusia dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas
kelakuan dan hasil kelakuan manusia). Sebagai satuan ide, kebudayaan terdiri
atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma yang berisikan larangan-larangan
untuk melakukan suatu tindakan dalam menghadapi suatu lingkungan sosial,
kebudayaan, dan alam, serta berisi serangkaian konsep-konsep dan model-model
pengetahuan mengenai berbagai tindakan dan tingkah laku yang seharusnya
diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi suatu lingkungan sosial,
kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam penggunaannya adalah
selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh pendukungnya
Dari berbagai sisi, kebudayaan dapat dipandang
sebagai: (1) Pengetahuan yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang
memiliki kebudayaan tersebut; (2) Kebudayaan adalah milik masyarakat manusia,
bukan daerah atau tempat yang mempunyai kebudayaan tetapi manusialah yang
mempunyai kebudayaan; (3) Sebagai pengetahuan yang diyakini kebenarannya,
kebudayaan adalah pedoman menyeluruh yang mendalam dan mendasar bagi kehidupan
masyarakat yang bersangkutan; (4) Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan
dibedakan dari kelakuan dan hasil kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan
mengacu atau berpedoman pada kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang
bersangkutan.
Dari berbagai macam
definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau sebuah gagasan
yang ada dalam pikiran seorang manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan suatu perwujudan kebudayaan
merupakan benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, yang berupa prilaku, serta benda-benda yang bersifat nyata, sebagai
contoh pola perilaku, peralatan hidup, bahasa, organisasi sosial, seni, religi,
dsb, yang semuanya yang keseluruhannya ditujukan untuk membantu manusiad dalam
melangsungkan kehidupan dalam bermasyarakat.
3.
Unsur-Unsur Kebudayaan
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah
kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam
bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan
yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana
seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti
masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan
universal atau disebut dengan kultural universal. Menurut Koentjaraningrat,
istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat universal
dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di berbagai
penjuru dunia. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut adalah :
a.
Sistem Bahasa
Bahasa
merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk
berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi
mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing,
kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang
fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada
generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa
menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
b.
Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam
ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup
pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya
c.
Sistem Kekerabatan dan Organisasi
Sosial
Unsur
budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social merupakan usaha
antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui
berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap kelompok masyarakat
kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai
macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari hari ke
hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabatnya, yaitu
keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk membentuk
organisasi social dalam kehidupannya.
d.
Sistem Peralatan Hidup dan
Teknologi
Manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu
membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog
dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai
suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup
dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan
tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi
merupakan bahasan kebudayaan fisik.
e.
Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian
Hidup
Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada
masyarakat tradisional, antara lain
-
berburu dan meramu;
-
beternak;
-
bercocok tanam di ladang;
-
menangkap ikan;
-
bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
f.
Sistem Religi
Koentjaraningrat
menyatakan bahwa asal mula permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah
adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib
atau supranatural yang dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa
manusia itu melakukan berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari
hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
g.
Kesenian
Perhatian
ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan
dalam penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat
unsur seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal
tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan
proses pembuatan benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal
tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam
suatu masyarakat.
B.
Potensi Budaya di Indonesia dan Pemanfaatannya
1.
Potensi Budaya di Indonesia
Indonesia dikenal dengan kekayaan dan keragaman
budayanya. Kekayaan dan keanekaragaman budaya tersebut terbentuk melalui proses
panjang melalui interaksi antarsuku di Indonesia maupun hasil persinggungan
dengan budaya dari negara lain. Ketika Portugis datang ke Indonesia,
persinggungan dengan budaya Eropa telah menambah kekayaan budaya bangsa
Indonesia, demikian halnya ketika Belanda dan Jepang datang ke Indonesia. Para
pedagang dari China dan India juga turut menambah kekayaan budaya. Kedatangan
mereka juga membawa ajaran agama yang kemudian tersebar luas di Indonesia.
Akibatnya, Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat tinggi.
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki budaya yang
berbeda-beda. Padahal, jumlah suku bangsa yang ada saat ini di Indonesia
mencapai 1.128 (sensus penduduk 2010). Keragaman budayanya dapat dilihat
dalam beragam bentuk seperti bahasa, rumah adat, tarian dan pakaian.
a.
Bahasa
Bahasa yang digunakan di Indonesia
terdiri atas bahasa nasional yang diambil dari bahasa Melayu. Selain bahasa
nasional, terdapat bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 746 bahasa daerah.
Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah tertentu.
Percakapan antarsesama suku biasanya menggunakan bahasa daerah. Beberapa bahasa
daerah yang digunakan seperti Bahasa Sunda, Jawa, Aceh, Gayo, Alas,
Minangkabau, Betawi, dan Dayak.
b.
Rumah Adat
Setiap daerah memiliki rumah adat masing-masing yang
berbeda antara satu dan lainnya. Selain berbeda dari bentuknya, rumah adat juga
sering berbeda dari bahan, bentuk atap, dinding, lantai dan sebagainya.
Berbagai perbedaan tersebut mencerminkan adaptasi manusia terhadap
lingkungannya. Misalnya, rumah panggung yang cukup tinggi dibangun dengan
pertimbangan menghindari binatang buas masuk ke rumah atau menghindari bahaya
banjir.
Beberapa contoh rumah adat di ataranya rumah Krong
Bade (Aceh), Rumah Joglo (Jawa Tengah), Rumah Panjang (Kalimantan Barat), Rumah
Tongkonan (Sulawesi Selatan), dan Rumah Baileo (Maluku).
c.
Tarian dan Pertunjukan Rakyat
Keragaman budaya Indonesia terlihat dari berbagai
jenis tarian. Beberapa tariannya dikenal sampai ke mancanegara dan menjadi daya
tarik pariwisata. Tarian memiliki makna, pesan atau simbol tertentu. Ada tarian
yang melambangkan pemujaan atau rasa syukur terhadap Tuhan, penyambutan tamu,
kegembiraan pemuda-pemudi, dan keperkasaan. Contoh tarian yang bersifat
pemujaan adalah tari pendet yang kemudian berubah menjadi tarian penerima tamu.
Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam dan Tari
Pendet dari Bali merupakan contoh tarian untuk menyambut tamu. Tari Perang dari
Kalimantan dan Tari Reog dari Ponorogo merupakan contoh tari perang atau
keperkasaan. Selain tarian, Indonesia juga kaya akan seni pertunjukan rakyat.
Beberapa diantaranya adalah wayang golek (Jawa Barat), Ludruk (Jawa Timur),
Ketoprak (Jawa Tengah), Makyong (Kepulauan Riau), Wayang kulit (Jawa Tengah),
Debus (Banten), dan Randai (Sumatra).
d.
Pakaian Adat dan Senjata Tradisional
Dalam melaksanakan aktivitas budayanya, contohnya seni
pertunjukan rakyat, upacara adat, dan tarian tradisional, orang biasanya
menggunakan pakaian adat yang khas. Pakaian tersebut berbeda antarsuku atau
daerah sehingga dengan mudah dapat dikenali dari mana pengguna pakaian tersebut
berasal. Pakaian adat biasanya digunakan saat upacara adat, contohnya
perkawinan, kematian, kelahiran, dan kegiatan ritual. Beberapa pakaian adat
daerah tersebut adalah Baju Bodo (Sulawesi Selatan), Ulos (Batak), Baju Inong
(Aceh), dan Baju Kurung (Minangkabau).
Pakaian tradisional juga biasanya dilengkapi dengan
senjata tradisionalsebagai hiasan. Beberapa senjata tradisional tersebut adalah
Rencong (Aceh),Mandau (Kalimantan), Golok (Jakarta), Keris (Jawa), Badik
(Sulawesi),Kujang (Jawa Barat), dan Parang Salawuku (Maluku).
2.
MANFAAT POTENSI BUDAYA INDONESIA
Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri dari ribuan
pulau dan bahkan karena sangat banyaknya masyarakat Indonesia sendiri bingung
dan memiliki jawaban yang berbeda-beda ketika satu persatu diantara mereka
ditanya ada berapa jumlah pulau di Indonesia. Apalagi kebudayaan,yang bahkan
berbeda daerah berbeda lagi budaya yang ada, hal ini disebut sebagai budaya
lokal. Yaitu budaya khas yang terdapat pada wilayah tertentu dan diakui oleh
suku-suku tertentu, apalagi khususnya untuk daerah daerah terisolir atau
terpencil biasanya budaya yang ada akan semakin kental dikarenakan sulit
terjamahi orang lain dan sulit juga untuk terkontaminasi oleh budaya lain
contohnya saja budaya masyarakat Lio, yaitu kelompok penduduk yang menempati
NTT dan Flores yang menggunakan struktur kepemimpinan piramidal.
Keberagaman budaya yang
dimiliki oleh negara Indonesia, menjadi identitas bangsa. Bangsa Indonesia
dikenal sebagai bangsa yang unik, karena bisa hidup rukun dalam satu negara
yang terdiri dari berbagai budaya. Banyak manfaat yang didapat dari sini,
diantaranya:
a.
Menumbuhkan sikap nasionalisme
Perbedaan
budaya yang ada akan menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragam
budaya adalah suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil
tambang, komoditi ekspor yang mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya
juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya
mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur yang memiliki keunikan dan
kegunaannya masing-masing.
b.
Identitas bangsa di mata internasional
Dengan
kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu
bahwa bangsa australia adalah bangsa aborogin, hal itu adalah salah satu
identitas negara australian di mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar
akustik adalah ciri musik latin dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri
khas suatu bangsa.
Oleh sebab
itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat indonesia
memiliki banyak sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada
dunia internasional. Dengan keanekaragam budaya pula tentunya melahirkan
berbagai macam ide yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara.
c.
Alat pemersatu bangsa
Dengan
mempunyai berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia terpecah
belah namun justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Karena keunikan ini
adalah kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang memiliki keanekaragaman
budaya seperti Indonesia. Bhineka Tunggal Ika adalah simbol kerukunan yang ada
di Indonesia dan sangat menarik di mata dunia.
d.
Sebagai ikon pariwisata
Dengan
melestarikan keberagaman budaya yang ada, dapat menjadi magnet dalam bidang
pariwisata. Peninggalan masa lalu mual dari bangunan, tarian, bahasa, dan
artefak budaya lainnya bisa di sulap menjadi obyek wisata yang bisa
mendatangkan wisatawan yang tidak hanya domestik namun juga wisatawan asing.
Pemanfaatan di bidang pariwisata ini secara tidak langsung dapat
meningkatkan devisa negara.
e.
Menambah Pendapatan Nasional
Hal ini
adalah efek dari manfaat keberagaman budaya dalam bidang pariwasata dapat
mendatangkan wisatawan asing dan domestik. Jika dikelola oleh negara, maka
obyek pariwisata tersebut keuntungannya akan masuk ke kas negara. Oleh karena
itu pendapatan kita di dalam APBN akan bertambah dan bisa digunakan untuk
pembangunan bangsa.
f.
Memupuk sikap toleransi
Masih banyak
lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di Indonesia.
Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap
toleransi dan rasa tolong menolong serta nasionalisme kita.
g.
Sumber pengetahuan bagi dunia
Budaya
adalah nilai-nilai yang dimiliki suatu masyarakat dan dilembagakan dalam suatu
bentuk artefak budaya yang bisa dinikmati oleh masyarakat dan generasi
penerusnya. Dengan artefak budaya kita akan mengenal nilai-nilai masyarakat di
masa lalu. Hal ini sangat penting untuk dijadikan sumber pengetahuan. Bagi
sejarawan dan budayawan, artefak budaya sangatlah penting dan harus
dilestarikan. Karena suatu artefak budaya dari masa lalu bisa menjadi sumber
informasi berharga.
Budaya merupakan kekayaan yang tak ternilai bagi suatu
negara. Apalagi bagi negara Indonesia yang sangat kaya dengan keindahan
kebudayaan, bahkan tak jarang satu persatu diklaim oleh negara lain dikarenakan
kekurangan budaya berbeda sekali dengan Indonesia yang sudah kaya raya oleh
jumlah penduduk, sumber daya alam dan kebudayaan.
Tanpa kita sadari budaya adalah potensi yang besar
yang dapat digunakan oleh suatu negara, potensi yang selama ini yang terpendam
yang banyak sekali orang yang jarang melihat peluangnya apabila budaya dapat
dikelola secara baik dalam masyarakat. Selain itu budaya lokal dapat memberikan
karakter pada masyarakat dan identitas terhadap masyarakat suatu daerah
Namun banyak juga diantaranya menjadikan perbedaan
budaya sebagai alat pemecah belah persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
Justru dengan adanya banyak perbedaan menjadikan suatu negara kaya akan
kebudayaan. Harusnya perbedaan-perbeedaan tersebut mampu menjadi alat gerak
yang mampu menggerakan bangsa dalam proses pembangunan.
Dari keadaan tersebut sebenarnya hal yang perlu di
tekankan kepada masyarakat Indonesia secara menyeluruh adalah memunculkan suatu
kesadaran yang hakiki dan rasionalitas bahwa tak ada yang perlu ditakutkan
dengan perbedaan, tidak ada yang perlu diperangkan, tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dengan adanya kebudayaan lain tetapi yang lihatlah suatu
perbedaan dari kacamata positif bahwa perbedaan merupakan kekayaan yang dapat
disatukan yaitu dengan keadaan damai hidup rukun dan menerima kenyataan bahwa
bangsa ini diciptakan tuhan begitu unik dan sangat istimewa jika ditinjau dari
kacamata positif. Harusnya sebagai masyarakat yang cerdas kita mampu berpikir
rasionalitas bahwa hal tersebut merupakan karunia dan patut disyukuri serta
menjadi landmark tersendiri dimata negara lain.
Namun budaya lokal tak hanya sebagai ciri khas atau
adat istiadat saja, tetapi bahkan lebih dari itu, ada seperti di bidang
kesenian alat-alat musik seperti angklung, talempong, dan alat-alat musik lainnya
yang menjadi ciri khas tersendiri dari suatu daerah beragam pula bunyinya yang
tetap dapat menjadi primadona keberagaman di Indonesia di tengah buas
beringasnya alat-alat musik moderen yang beredar di Indonesia. Namun Indonesia
harus tetap mampu menentukan sikap untuk tetap menjaga dan melestarikan
kekayaan budaya agar tidak dapat semena-mena diklaim oleh negara lain, tetapi
dengan menjaga kelestariannya agar dapat diakui secara Internasional bahwa
budaya tersebut yang adalah milik Indonesia dan potensinya dapat dimanfaatkan
seperti untuk souvenir, festival musik internasional, dan dapat membuka tenaga
kerja untuk mengurangi pengangguran dan permasalahan ekonomi di Indonesia.
Budaya lokal memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika
kita dapat menelisik peluang, kesempatan dan potensi yang ada. Jika masyarakat
Indonesia mampu memanfaatkan potensi kreativitasnya maka akan memberikan nilai
tambah dan nilai jual terhadap poduk-produk lokal yang ada. Melihat
keberagaman budaya lokal yang di miliki bangsa ini setiap daerah memiliki
keunikan tersendiri. Budaya lokal dapat dijadikan sebagai basis pengembangan
dalam industri kreatif. Menjadikan industri kreatif berbasis budaya lokal ini
dapat dianggap sebagai ide jenius, selain dapat meningkatkan aktifitas ekonomi
tetapi langkah tersebut dapat dianggap sebagai wujud apresiasi terhadap budaya
yang ada. Namun dalam langkah ini jangan ada suatu pemaksakan agar satu daerah
menghasilkan produk yang seragam dengan daerah lain, biarkan saja keunikan dan
kekhasan masaing-masing daerah dipertahankan. Contohnya saja kain tenun atau
songket khas daerah Silungkang, Sumatera Barat, kain yang menjadi suatu
keistimewaan tersendiri yang dibuat dengan manual tanpa mesin yang
motif-motifnya yang khas dengan budaya Minangkabau.
Dalam hal ini sangat diperlukan peran besar pemerintah
untuk mengajak jajaran pemerintah pusat untuk terus membantu, mendorong, dan
memberdayakan industri kerajinan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
dalam peningkatan kesejahteraan baik itu pengrajin dan orang-orang yang
terlibat dan berperan dalam usaha menjaga dan melestarikan budaya lokal yang
ada.
Apabila produk lokal hasil industri kreatif yang
berbasis budaya lokal mampu meningkatkan perekonomian masyarakat bangsa ini.
Maka tak dapat dipungkiri perekonomian Indonesia akan dapat membaik, membuka
peluang tenaga kerja yang tentunya dapat mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan yang ada. Maka hal ini akan sangat mendukung pemerintah dalam usaha
aktifitas pembangunan nasional, baik itu usaha pembangunan di infrastruktur,
sosial, ekonomi dan pembangunan politik luar maupun dalam negeri dan usaha
pembangunan di sektor lainnya.
Dengan meningkatnya keadaan ekonomi masyarakat bangsa
ini, maka tentunya kasus kriminalitas dapatdiminimalisir, keadaan negara akan
semakin kondusif dan kondisi politik dan sosialpun akan dapat ikut membaik
seiring membaiknya ekonomi sehingga ini sangat memberikan keuntungan bagi
negara ini dalam bentuk hubungan kerja sama pemerintahan dalam dan luar negeri
dan akan meningkatkan investor-investor untuk menanamkan modal misalnya saja
untuk membuka daerah wisata di Indonesia yang dapat mendatangkan banyak orang
yang mengunjungi dan melihat keindahan alam Indonesia sehingga juga akan
berdampak pada aktifitas perekonomian yang ada. Hal ini seperti sebuah siklus
yang terus berputar dan memberikan keuntungan yang dapat dijadikan sebuah upaya
strategi untuk meningkatkan pembangunan nasional negara Indonesia.
Jadi diharapkan adanya kesadaran baik oleh masyarakat
Indonesia dan pemerintah untuk mendukung aktifitas menjaga dan melestarikan
budaya lokal dan menyadari potensi dan peluang budaya lokal yang dapat
menunjang roda perekonomian bangsa yang tentunya akan berdampak positif terhadap
pembangunan negara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari bahasan-bahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam serta berpotensi untuk dimanfaatkan untuk kesejahteraan
masyarakat baik itu dalam sector ekonomi. Budaya tersebut harus dijaga agar
dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Selain itu kita harus memahami arti
kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai
sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa. Selain itu diperlukan pula
antisipasi atau cara-cara agar budaya lokal tidak bercampur dengan budaya
asing.
B.
Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://manfaat.co.id/manfaat-keberagaman-budaya
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-budaya-menurut-para-ahli-beserta-definisi-dan-unsurnya/
http://www.mikirbae.com/2015/11/potensi-budaya-indonesia-dan.html
http://www.ngelmu.id/pengertian-budaya/
https://annisawisdayati.blogspot.co.id/2015/10/potensi-budaya-lokal.html
https://historikultur.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html