Contoh Analisis Unsur Batin Puisi 2
Analisis Unsur Batin Puisi - ketemu lagi dalam pembahasan yang sama yaitu Contoh Analisis Unsur Batin dalam Puisi,
karena sebelumnya kami juga memberikan contoh unsur batin puisi dengan judul puisi yang berbeda, dalam pembahasan ini merupakan sebuah referensi buat anda untuk memperdalam anda
dalam mempelajari puisi, karena selain dari unsur instrinsik dan
ekstrinsik puisi masih ada juga unsur batin dan unsur fisik dalam puisi. sebelumnya kami telah membahasa tentang pengertian unsur-unsur puisi sekaligus pembahasan tentang unsur batin puisi. nah, dikesempatan kali ini kami akan berbagi contoh unsur batin puisi.
Berikut contoh dari unsur batin puisi !!
Hujan Bulan Juni
Karya Sapardi Djoko Darmono
Tak
ada yang lebih tabah
Dari
hujan bulan juni
Dirahasiakannya
rintik rindunya
Kepada
pohon yang berbunga itu
Tak
ada yang lebih bijak
Dari
hujan bulan juni
Dihapusnya
jejak-jejak kakinya
Yang
ragu-ragu di jalan itu
Taka
ada yang lebih arif
Dari
hujan bulan juni
Dibiarkannya
yang tak terucapkan
Diserap
akar pohon bunga itu
(hujan bulan juni, 1994)
Analisis Struktur Batin Puisi
Struktur batin merupakan struktur tak kasat mata yang ikut membangun puisi dari
dalam. Struktur batin membangun dan memberi ruh pada puisi sehingga puisi dapat
menjadi media penyalur makna akan sesuatu . unsur-unsur tersebut antara lain,
sebagai berikut :
Tema
Berdasarkan hasil analisis puisi struktur fisik puisi Hujan Bulan Juni
dapatdisimpulkan tema dasar dari puisi ini mengenai perasaan yang tidak
tersampaikan dan tertahan. Perasaan pengarang berupa rasa rindu atau cinta yang
disembunyikan penyair kepada tambatan hatinya.
Rasa/perasaan
Perasaan adalah sikap penyair terhadap inti masalah dalam puisi. Perasaan
penyair dalam puisinya diketahui melalui gambaran ungkapan yang digunakan dalam
setiap unsur struktur fisik yang dikandung dalam puisi guna menyampaikan
suasana hati penyair yang harus dipahami pembaca
Keseluruhan
struktur fisik puisi ini menggambarkan perasaan dan suasana hati penyair.
Pilihan kata, versifikasi, majas, pencitraan, dan tipografi yang sengajan
digunakan dalam puisi ini secara jelas menunjukannya. Perasaan rindu atau cinta
yang ditahan, tidak diungkapkan kepada seseorang. Penyair menghadapinya dengan
berbesar hati untuk tabah menyimpannya dan dengan bijak berusaha untuk
,enghilangkan rasa yang tengah ia simpan.
Tone/nada
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca (Waluyo, 2005:37). Hal ini
terkait pokok persoalan yang diungkapan dalam puisi. Nada dimaksudkan
menyampaikan kisah yang ingin disampaikan penyair tentang permasalahan yang
pernah dialami penyair.
Nada puisi Hujan Bulan Juni termasuk nada sendu, karena puisi ini
secara fisik seperti penjelasan sebelumnya, puisi ini merupkan lambing perasaan
yang ditahan dan pada akhirnyapenyair menyerah dan memilih untuk tidak
menyampaikan perasaannya.
Amanat
Pesan atau nasihat, merupakan kesan yang ditamgkap
pembaca setelah membaca puisi. Amanat puisi disimpulkan dari sikap dan
pengalaman pembaca yang tentunya masih berkaitan dengan tema dan isi yang
dikemukakan penyair.
Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono memiliki amanat
tentang ketabahan, kearifan, dan kebijaksanaa yang harus dimiliki seseorang
dalam keadaa berat sekalipun. Puisi ini juga mengamanatkan agar tidak
berlarut-larut dalam perasaa sedihnya, agar segera melupakan perasaan yang
membuatnya tidak nyamann.